Launching Pilwali Banjarmasin Datangkan Artis Dinilai Buang-Buang Uang

0

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjarmasin baru saja menggelar launching Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, atau (Pilwali) Banjarmasin 2024.

DIGELAR di halaman Balai Kota Banjarmasin, Sabtu (8/6/2024), acara disuguhkan dengan apik. Terlihat dari panggung besar besutan event organizer (EO) elit.

Tak hanya sampai di situ, acara itu juga turut mengundang artis lokal hingga mendatangkan artis ibukota, Budi Doremi.

BACA: Anggarkan Dana Pilwali 2024 Rp 66 Miliar, KPU Banjarmasin Siapkan 2.000 TPS Berbasis RT

Ketua KPU Banjarmasin, Hj Rusnailah pun mengklaim, maksud dan tujuannya mengundang artis ibukota hanya ingin memaknai pesta demokrasi ini dengan kegembiraan. Bersenang-senang tanpa kesedihan.

“Maka dari itu, kita undang Budi Doremi agar bisa berbahagia semuanya. Tadi kan bahagia ya semua ya? Bisa nyanyi dan goyang bersama semuanya,” ujarnya, kepada awak media usai kegiatan.

Disinggung soal anggaran untuk menggelar acara itu, Rusnailah mengakui tidak tahu jumlah angkanya secara pasti. Namun diklaimnya, anggaran itu sesuai dengan pagu yang tersedia. “Yang jelas logis saja. Semuanya kita sajikan untuk seluruh masyarakat Kota Banjarmasin,” ucapnya.

Menanggapi ini, pengamat dan Kordinator Jaringan Demokrasi Indonesia Kalsel, Samahuddin Muharram menilai, acara itu terlihat menghamburkan anggaran dan tak ada urgensinya sama sekali. “Urgensinya tidak ada. Itu masuk pemborosan uang negara,” tegasnya saat dihubungi, Senin (10/6/2024).

Menurutnya, KPU Banjarmasin harus lebih mengutamakan pada kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, daripada malah mengundang artis ibukota. “Daripada menghabiskan uang negara lebih baik mencari kegiatan yang bersifat mempunyai nilai-nilai budaya lokal, kemudian memastikan masyarakat itu memahami,” tekannya.

BACA JUGA: Dana Hibah Pilwali Banjarmasin 2024 Capai Rp 50 Miliar Tinggal Pencairan

Dilanjutkannya, seharusnya juga Launching Pilwali Banjarmasin jangan hanya fokus pada acara seremonialnya saja. Melainkan harus ada sasaran yang ingin dicapai. “Sasarannya itu, bagaimana terbangun tingkat partisipasi di Pilkada. Jadi harus memberikan pesan-pesan moral,” ujarnya.

“Jadi menurut saya acara itu tidak menyentuh pesan-pesan demokrasi akan dibangun oleh KPU,” sesal mantan Ketua KPU Provinsi Kalsel itu.

Di sisi lain, Samahuddin juga mengatakan, seharusnya KPU Banjarmasin bisa menghemat anggaran di tengah kondisi keuangan pemerintah yang belum stabil. “KPU harus menghemat uang negara. Jangan memperlihatkan kegiatan KPU yang seremonial yang memakan biaya,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.