4 Anggota DPRD Banjarbaru Populer dan Disukai dalam Persepsi Publik Warga Ibukota Kalsel

0

LEMBAGA survei, Indonesia Strategic Institute (INSTRAT) mencatat ada kegamangan masyarakat Kota Banjarbaru dalam menentukan pilihan parpol yang akan dipilih Pemilu 2024 mendatang.

BERDASAR hasil survei dengan metode pengumpulan data berbasis wawancara terstruktur face-to-face ke responden dengan usia minimal 17 tahun atau sudah menikah pada 3-9 Juli 2023 tergambar adanya kebimbangan para responden.

INSTRAT juga mengklaim dengan metode multistage random sampling, meliputi seluruh kelurahan di Kota Banjarbaru, terdapat 400 orang jadi responden dengan margin of error cukup tinggi +-4,89 persen.

Dengan angka responden yang belum menentukan pilihan 64,3 persen, maka rakyat ibukota Provinsi Kalsel memiliki hak suara belum menentukan pilihan terhadap parpol tertentu.

BACA : Incar Jatah Pimpinan Dewan Kota, PPP Target 7 Kursi Pemilu 2024 di DPRD Banjarbaru

“Jelas, hal ini merupakan potensi suara yangbisa diperebutkan partai-partai yang ada,” tulis INSTRAT dalam rilis hasil survei diterima jejakrekam.com, Jumat (28/7/2023).

Hanya saja, INSTRAT mencatat dari data survei justru menunjukkan parpol besar memiliki modal potensi suara keterpilihan yang lebih baik, dibanding parpol papan tengah, parpol non parlemen dan parpol baru kontestan Pemilu 2024.

“Kegamangan ini menunjukkan ketidakpuasan masyarakat terhadap parpol yang ada. Inilah mengapa parpol perlu meyakinkan pemilih guna mendulang suara lebih besar,” tulis lembaga survei ini.

BACA JUGA : DPRD Banjarbaru Minta Kenaikan Tarif Air Bersih Ditunda, Ini Jawaban PTAM Intan Banjar

Menariknya, INSTRAT mencatat ada 4 anggota legislatif kota Banjarbaru yang paling dikenal publik kota Banjarbaru yaitu Nurkhalis Anshari (PKS), Emi Lasari (PAN), Wakil Ketua DPRD Banjarbaru dari Fraksi Golkar, Taufik Rahman, dan Hindera Wahyudin dari Fraksi Gerindra.

“Mereka  memiliki modal awal yang baik terkait popularitas dan likeabilitas. Masih bisa untuk terus naik popularitasnya hingga Pilkada Banjarbaru 2024 mendatang. Kemudian, persepsi publik atas kelayakan tokoh-tokoh selain incumbent masih relatif merata,” tulis INSTRAT.

BACA JUGA : Siapa Figur Penantang Aditya Di Suksesi Banjarbaru 2024? Akademisi UNU Kalsel Sebut Histori Politik Menentukan

Masih dalam survei itu disebutkan bahwa tidak ada yang dipersepsi lebih unggul secara signifikan. Adapun potensi awal elektabilitas selain Walikota incumbent HM Aditya Mufti Ariffin, Nurkhalis bersaing ketat dengan Martinus dan Darmawan Jaya Setiawan.

Bagaimana dengan pengaruh politik uang (money politics) dan arah dukungan? INSTRAT mencatat dalam surveinya menegaskan saat ditanyakan jika ada yang calon yang memberikan uang, hanya 9 persen masyarakat yang akan mengubah pilihannya untuk kemudian memilih calon yang memberikan uang tersebut.

BACA JUGA : Aditya-Wartono Masih Teratas, 3 Tokoh Berpotensi Jadi Rival di Suksesi Banjarbaru 2024

“Jadi, 40 persen, tetap pada pilihan awal dengan tetap mengambil uang yang diberikan. Secara umum dapat dikatakan, money politics berisiko tinggi untuk tidak efektif dilakukan. Dapat disimpulkan masyarakat Kota Banjarbaru semakin cerdas dalam berdemokrasi,” demikian hasil survei INSTRAT.(jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2023/07/31/4-anggota-dprd-banjarbaru-populer-dan-disukai-dalam-persepsi-publik-warga-ibukota-kalsel/
Penulis Sheilla Farazela
Editor Siti Nurdianti

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.