Meneladani Sosok Politisi Pendiam; Muhammad Nur

0

Oleh : Dr Taufik Arbain

KABAR meninggal dunianya anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerindra, H Muhammad Nur usai dirawat intensif di RSUD Ulin Banjarmasin, Senin (21/3/2022) malam, pukul 18.30 Wita, sungguh mengejutkan.

TENTU kita sangat terkejut atas kabar duka yang seakan bertubi-tubi melanda keluarga besar almarhum H Abidin. Usai sang ayah yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Kalsel, H Abidin berpulang ke Rahmatullah pada Rabu (16/3/2022) siang, ternyata kabar itu kembali menyapa.

Sang putra, H Muhammad Nur meninggal dunia usai berjuang melawan sakitnya di RSUD Ulin Banjarmasin, tempat sang ayah juga tutup usia. Padahal saat melayat ke rumah almarhum H Abidin, pada malam hari, kami ingin bertemu beliau. Tetapi disampaikan Hj Mariani (Wakil Ketua DPRD Kalsel dari Fraksi Gerindra) adik almarhum bahwa sang kakak, H Muhammad Nur di kamar dalam kondisi drop.

BACA : Azan Maghrib Berkumandang, Anggota DPR Muhammad Nur Meninggal Dunia Susul Sang Ayah H Abidin

Jujur, kita mengenal baik sosok H Muhammad Nur sebagai orang baik dan sangat bijak dalam berkawan. Meski saya secara pribadi tentu tahu ada dimana-mana tetapi beliau bijak dalam pergaulan. Sebagai contoh beliau sangat membantu dalam rangka kegiatan kesenian dan kebudayaan mengusulkan dana hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selama dua tahun terakhir ini.

Kemudian, dana dari Kementerian Pemuda dan Olahraga. dimana yayasan kami sebagai penjembatan bagi sanggar-sanggar  yang akan dibantu dan membantu mengawal pertanggungjawaban kegiatan dan laporan anggaran. Ketulusan dalam berteman tanpa pandang latar belakang politik dan profesi saya kira harus menjadi teladan bagi kita semua. Padahal  bantuan tersebut tidak terkait kepentingan politik beliau dalam rangka investasi politik pemilu

BACA JUGA : Sempat Kritis, Tokoh Banua Kalsel H Abidin Tutup Usia

Beliau meski pendiam, tetapi mampu berkawan dalam lintas kepentingan tanpa pamrih. Golnya  beliau yang saya pahami yang terpenting apa yng dilakukan demi kepentingan masyarakat Banua.  Apa yang dijembati beliau bagi kami dan kawan-kawan sangat berarti dalam rangka berinteraksi dengan pemerintah pusat, dan bersaing dalam tingkat nasional.

BACA JUGA : Badewa, Ritus Seni Pengobatan Masyarakat Bakumpai di Kalimantan

Alhamdulillah, kami dari Kalsel dijadikan pilot project dalam hal pelaporan kegiatan dan pertanggungjawaban keuangan bagi provinsi lain di Indonesia yang sama-sama menerima hibah. Artinya Pak Muhammad Nur telah membukakan pintu untuk bersaing dan bersinergi dengan siapapun di tingkat lokal dan nasional.

Ruang ruang demikian tentu saja terus kita rawat dan kita teladani dari beliau untuk Banua yang lebih baik. Selamat jalan dan insya Allah, jalan almarhum akan dilapangkan. Amin.(jejakrekam)

Penulis adalah Dosen FISIP Universitas Lambung Mangkurat

Pegiat Seni dan Kebudayaan Kalsel

Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.