Wakil Menteri BUMN Apresiasi Transformasi Perusahaan Listrik Negara

0

WAKIL Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan satu perubahan yang digenjot Kementerian BUMN maju ke depan berupa perubahan pola pikir dan budaya atau kultur kerja. 

“PERUBAHAN culture ini perlu dilakukan apalagi di tengah kemajuan zaman dan tuntutan situasi saat ini. kami meluncurkan AKHLAK, dan mengapresiasi Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebab sudah melakukan perbaikan dalam kultur kerja dan menyesuaikannya dengan AKHLAK,” ujar Pahala dalam acara PLN Culture Festival 2021. 

Ia berpesan transformasi tidak hanya dilakukan dalam jajaran human capital saja tetapi juga dalam bisnis model, melakukan berbagai inovasi dan menuju ke energi bersih serta pengurangan emisi global. 

Pahala pun mengapresiasi hasil dari transformasi PLN yang menujukan hasil baik. “Ya, salah satunya PLN bisa membukukan keuntungan pada semester satu ini sebesar Rp 6,6 triliun. Dan mampu meningkatnya efisiensi dan realibility pelanggan dengan adanya perbaikan dalam SAIDI dan SAIFI,” tutur Pahala. 

SAIDI (System Average Interruption Duration Index) merupakan angka atau indeks durasi padam yang dialami konsumen dalam kurun waktu tertentu. Sementara SAIFI (System Average Interruption Frequency Index) merupakan angka atau indeks frekuensi padam yang dialami konsumen dalam kurun waktu tertentu. 

Dari Januari hingga Juni 2021, dari target SAIDI 430 menit per pelanggan, PLN berhasil menurunkannya hingga hanya 273 menit per pelanggan. Sementara untuk SAIFI, dari target 9 kali per pelanggan, PLN berhasil menurunnya hingga hanya 3 kali per pelanggan. 

PLN terus mendorong digitalisasi untuk mengakselerasi tercapainya visi perusahaan untuk menjadi perusahaan kelas dunia. Digitalisasi membuat PLN bisa bergerak dengan cara pikir baru, cara berkomunikasi yang lebih efisien, cara memonitor yang lebih luas jangkauannya dan lebih terintegrasi, dan juga cara pengambilan keputusan yang lebih cepat. 

BACA: Batasi Pengadaan Proyek Instalasi Listrik, AKLI Protes Kebijakan PLN

Beberapa capaian program digitalisasi yang berhasil mendorong kinerja ialah transformasi Dispatch Opimization dan Digital Procurement. Transformasi Dispatch Opimization menjadikan pengaturan sistem kelistrikan andal, kualitas dan ekonomis. Sementara transformasi Digital Procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end sehingga proses menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien. 

“PLN ke depan terus melanjutkan efisiensi dengan melakukan inovasi dan investasi yang tepat guna. Ttantangan ke depan maka perlu ada capex yang lebih efisien,” paparnya. 

Direktur Utama PT PLN Zulkifli Zaini mengakui unsur penting dalam transformasi PLN adalah budaya perusahaan. “PLN telah mencanangkan Program Budaya Nasional yaitu Program PLN 123 dimana PLN 1 berfokus pada Governance Risk and Complience Culture. PLN 2 menekankan pada Collaboration and Performance Culture. PLN 3 bertujuan memperkuat Service Culture,” tandasnya.

Untuk bisa membawa PLN lebih baik ke depan, sambungnya, maka perlu mendorong semua orang yang ada di dalam perusahaan tersebut memiliki satu tujuan bersama, menyukseskan PLN. 

“Mengelola 53 ribu pegawai dengan 100 ribu lebih tenaga alih daya tentu memerlukan budaya yang kuat sebagai pengikat dan pendorong agar melangkah bersama menuju visi yang dicanangkan melalui eksekusi strategi yang ditetapkan,” ucap Zulkifli. 

Zulkifli menilai aspek penting dalam melakukan transformasi kultur perusahaan adalah menyerap nilai AKHLAK yang menjadi core values dari Kementerian BUMN. “Kami bersyukur Kementerian BUMN meluncurkan AKHLAK sebagai core values BUMN. Ini menjadi energi luar biasa untuk PLN,” imbuhnya. (jejakrekam)

Penulis ril/afdi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.