Tabalong Tetapkan Siaga 1, Banjir Terparah Hampir Setinggi Atap Rumah

0

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabalong telah menetapkan status siaga satu untuk banjir yang melanda beberapa wilayah di kabupaten itu.

BANJIR yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Tabalong akibat luapan sungai belum menunjukkan tanda–tanda akan surut hingga hari ini.

Tingginya curah hujan yang mengguyur kabupaten Tabalong, beberapa hari belakangan ini merendam beberapa desa di beberapa kecamatan wilayah utara Tabalong.

Di antaranya Desa Hayup, Desa Nawin, Desa Batu pulut, Mahe Pasar, Bongkang, Halong dan Desa Suput, Kecamatan Haruai.

BACA : Balangan Dan Tabalong Terendam, Warga HSU Diminta Waspada Banjir Kiriman

Air luapan sungai dan tingginya curah hujan itu juga merendam Kampung Mihul (Desa Panaan), Misim, Mantuyup ( Desa Bintang ara) dan Desa Usih yang masuk Kecamatan Bintang Ara serta Desa Salikung yang berada di Kecamatan Muara Uya.

Staf Sekretariat BPBD Tabalong, Abdoel Azis mengatakan titik banjir terparah terjadi di Desa Batu Pulut, Kecamatan Haruai dengan ketinggian air hampir setinggi atap rumah warga.

“Kalau di Desa Nawin sekitar Polsek Haruai, bahkan setinggi lutut orang dewasa,” ujarnya kepada beberapa awak media di Tanjung, Kamis (6/2/2020).

Sampai saat ini pihak BPBD bersama TNI-Polri, Basarnas, PMI, UPBS Tabalong serta dibantu warga sekitar masih terus melakukan evakuasi terhadap warga yang rumahnya terdampak banjir.

“Evakuasi dilakukan sejak kemarin dan sampai sekarang masih berlangsung, warga dievakuasi ke lokasi sementara yang lebih tinggi seperti di balai desa, tempat ibadah maupun fasilitas umum lainnya,” ujar Azis.

BACA JUGA : Tiga Kecamatan Di Utara Tabalong Terendam Banjir

Ia juga mengatakan pihaknya sudah mendistribusikan logistik lokasi bencana. “Untuk bantuan logistik dari BPBD sudah disalurkan kepada masyarakat yang terdampak banjir,” katanya.

Selain merendam beberapa rumah warga, banjir juga mengakibatkan akses jalan yang menghubungkan Kecamatan Tanjung ke Kecamatan Haruai terputus, hingga tidak dapat dilalui oleh kendaraan bermotor.(jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.