Bela Muslim Uighur, Massa Muslim Banua Berorasi di Tengah Guyuran Hujan

0

DI BAWAH guyuran hujan dan tak ada satu pun wakil rakyat di DPRD Kalimatnan Selatan yang menemui mereka, namun massa yang tergabung dalam Muslim Banua tetap menggelar aksi unjuk rasa di ruas Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Senin (23/12/2019),

MEREKA menyuarakan aksi Save Uighur yang ditindak pemerintah Tiongkok selama ini. Aksi keprihatinan ini mendapat pengawalan cukup ketat dari aparat kepolisian.

Di bawah panji-panji hitam bertuliskan kalimatan tauhid dan guyuran hujan, massa berbaris rapi di tepi jalan sejak pukul 17.20 Wita. Mereka pun menggelar orasi sembari memekikkan takbir.

Koordinator Aksi Save Uighur,  Mustafa Habibi menyuarakan keprihatinannya atas musibah dan penindasan yang dialami umat muslim di negeri tirai bambu itu. Ia meminta agar semua warga khususnya mendengar suara mereka agar turut peduli dan membantu saudara muslim Uighur yang sedang mengalami penderitaan.

“Mari kita bantu saudara kita umat muslim Uighur agar terbebas dari penderitaan,” teriak Mustafa Habibi.

BACA : Muslim Kalsel Protes Perlakuan Pemerintah China Kepada Muslim Uighur

Dalam aksi yang dikawal ketat aparat kepolisian, massa menyampikan sedikitnya 9 tuntutan agar diperjuangkan para wakil rakyat di DPRD Kalsel untuk disampaikan ke pemerintah pusat.

Di antaranya, tuntutan yang diusung, soal larangan nama Islam untuk bayi yang baru lahir di kalangan muslim Uighur di Republik Rakyat China. Bahkan pemilik nama berbau Arab atau Islam diancam tidak mendapat pekerjaan.

Memprotes penyitaan kitab suci Alquran, sajadah, dan atribut yang menyimbolkan Islam. Kemudian, menutut dicabutnya pelarangan anak-anak mengikuti pelajaran agama Islam dan belajar Quran.

Massa juga mengutarakan adanya tindakan represif dari pemerintah Tiongkok dengan memotong gaun panjang muslimah di tengah jalan, meski sebagian muslimah memakai untuk alasan kenyamanan. Hingga dilarang berkerudung, apalagi mengenakan cadar bagi muslimah Uighur.

BACA JUGA : Galang Dana bagi Muslim Uighur, Ratusan Massa Bakal Turun ke Jalan

Tak cukup hanya itu, Tiongkok juga menikahkan paksa muslimah Uighur dengan lelaki kafir suku Han, dengan dalih asimilasi budaya, untuk menghapuskan ras Uighur di saat para lelakinya dijebloskan ke kamp konsentrasi.

Di akhir tuntutan yang akan diusung, juga dituliskan kalimat: “Wahai penguasa, bilakah datang panggilan hati kalian? Wahai panglima, tidakkah tertanya untuk apa panser dan pesawat tempur di landasannya? Wahai tentara, untuk apa senjata yang kalian panggul.

Sayang, karena aksi mereka terlampau sore, hingga tak satu pun ada anggota dewan yang hadir. Massa pun usai berorasi, langsung membubarkan diri dengan tertib.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.