Ibu Rumah Tangga Mengeluh, Harga Ayam Potong dan Telur Semakin Tinggi

0

PARA ibu rumah tangga dan pemilik warung mengeluh dengan naiknya harga sejumlah komoditas pangan, terutama di pasar-pasar tradisional di Kalimantan Selatan. Kenaikan  harga yang cukup mencolok adalah ayam potong semula Rp 28 ribu menjadi Rp 33 ribu per kilogram. Begitupula, telur ayam ras dari Rp 22 ribu tergerek Rp 28 ribu per kilogram.

“KENAIKAN harga ini cukup merepotkan kita sebagai ibu rumah tangga, apalagi dengan penghasilan keluarga yang masih pas-pasan,” ujar Zubaidah, warga Martapura kepada jejakrekam.com, Kamis (19/7/2018).

Apa yang dirasakan Zubaidah, ternyata diakuri sejumlah ibu rumah tangga dan para pedagang kuliner. Seperti di Pasar Batuah Martapura, Pasar Sungai Tabuk dan lainnya dikabarkan juga mengalami kenaikan harga serupa, untuk beberapa produk pangan tersebut.

“Memang, kenaikan harga ini cepat terjadi. Sedangkan, penurunan harga condong lambat. Usai lebaran lalu, harga terus naik dan memang sempat turun, namun kemudian naik kembali,” ucap Arbain, pedagang ayam potong di Pasar Sungai Tabuk.

Dia menyebut sebelumnya harga ayam potong Rp 29 ribu kini sudah tembus Rp 33 ribu per kilogram. Senada itu, pedagang telur ayam ras, M Hatta menyebut kenaikan harga ini sudah berlangsung 10 hari.

“Walau harganya naik cukup tinggi, tapi daya beli masyarakat masih memadai. Buktinya, walau harganya sekarang Rp 28 ribu per kilogram, masih banyak yang beli,” ungkapnya. Ia menyebut normalnya harga ayam potong di kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 22 ribu per kilogram.

Rupanya, harga ikan asing jenis tenggiri atau iwak talang di kalangan masyarakat Banjar juga turut ikutan naik. Marsudi, pedagang ikan asin di Pasar Sungai Tabuk mengatakan harga ikan asin jenis tenggiri ini cukup tinggi, dari Rp 80 ribu menjadi Rp 100 ribu per kilogram. “Itu harga beli kami. Jadi, untuk dijual eceran seharga Rp 15 ribu per ons,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Syahminan
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.