Pasang Kerangka Taman Vertikal di Zebra Cross, Untungnya Langsung Dicabut

0

ADA yang menarik saat pemasangan tiang rangka untuk tempat pot bunga taman vertikal di sepanjang Jalan S Parman Banjarmasin. Diduga akibat ingin cepat mengerjakannya, akhirnya pemasangan rangka besi itu justru berada di ‘kawasan terlarang’ karena persis di depan zona penyeberangan (zebra cross) depan SDN Pasar Lama 1 Banjarmasin.

PEMASANGAN rangka besi yang dimulai sejak Minggu (6/5/2018) sore hingga malam hari, justru mendapat sorotan dari masyarakat Banjarmasin. Mengapa? Ternyata satu rangka bercat putih itu dipasang menghalangi akses penyeberangan zebra cross.

“Kayaapa anak-anak sekolah hendak menyeberang kalau dipasang di bagian persis media jalan tepat di kawasan zebra cross. Ini sepertinya tak memperhitungkan ketepatan lokasi,” kritik Syahmardian, warga Banjarmasin kepada jejakrekam.com, Senin (7/5/2018).

Padahal, menurut dia, zona penyeberangan itu sangat penting bagi anak-anak dan para orangtua dan guru untuk menyeberang, saat jam masuk sekolah atau pulang usai jam belajar. Bahkan, Syahmardian yang juga aktif di dunia pergerakan ormas dan LSM ini pun mengeritik proyek milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, khususnya Bidang Pertamanan dengan kerangka besi. “Kalau dilihat dari bahan material, besi itu cepat kropos dan lapuk. Beda dengan kayu ulin, mungkin lebih tahan lama,” kata Syahmardian.

Lain lagi, Deddy Permana. Mahasiswa magister hukum Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini sambil berseloroh jika pemasangan rangka besi taman vertikal tepat menghalangi jalur penyeberangan ke SDN Pasar Lama 1, seperti menghendaki masyarakat untuk latihan ala militer. “Apa anak-anak mau dilatih merayap untuk melewati taman vertikal,” kata Deddy berkelakar.

Sementara itu, pengamat tata kota yang juga dosen Fakultas Teknik ULM Akbar Rahman juga mengaku heran jika ternyata para pemborong tidak teliti dalam memasang rangka besi taman vertikal itu. “Biasanya para pemborong itu mengikuti pola gambar. Nah, jika ternyata proyek taman vertikal itu menggunakan jasa konsultan, patut dipertanyakan? Apakah memang sudah dilakukan survei atau tidak dalam desainnya,” ucap pria yang kini tengah studi doktoral di sebuah universitas di Jepang ini.

Gara-gara dikritik, akhirnya Senin (7/5/2018) pagi, rangka besi taman vertikal yang menghalangi jalur penyeberangan segera dicabut para pekerja proyek. Tentu saja, pemandangan ini menjadi tontonan warga, karena pekerjan itu terlihat seperti dikebut.(jejakrekam)

 

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.