APBMI Dorong Pengembangan Ekonomi Pelabuhan

0

MUSYAWARAH Wilayah (Muswil) Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Kalimantan Selatan bertajuk “Kebersamaan Dalam Asosiasi Guna Meningkatkan Fungsi dan Peran Perusahaan Bongkar Muat, Demi Suksesnya Pembangunan Nasional”. Ketua Panitia HM Said menyebutkan, Muswil Bersama APBMI Kalimantan Selatan dihadiri Kalselteng.

“KEBERSAMAAN mampu menjadikan Muswil APBMI berjalan lancar dan sukses,” kata HM Said saat menyampaikan laporan di Hotel Aria Barito, Senin (25/09/2017). Senada itu, Ketua DPW APBMI Kalsel Djumadri Masrun mengatakan, kombinasi kepengurusan akan digabung untuk kebersamaan. “Perputaran roda organisasi, sebab itu perlu terjalin kebersamaan untuk kemajuan pembangunan ekonomi di kawasan pelabuhan,” ucapnya.

Ia menjelaskan APBMI sebagai mitra bongkar muat di pelabuhan, untuk di wilayah Banjarmasin beranggotakan 43 dengan jumlah karyawan 800 orang dan memperkerjakan 1.050 orang buruh yang tergabung dalam koperasi tenaga kerja bongkar muat (TKBM).
“Muswil kali ini bertujuan untuk memilih ketua (2017-2022) dan menyusun program kerja tahun 2018,” tutur Djumadri. Dia juga menyebut bahwa ada 7.000 tenaga kerja terserap jika terwujud pembangunan pelabuhan di Jorong Tanah Laut. Sebab akan dibangun pabrik sawit dan batubara. “Jadi APBMI Kalsel sebagai mitra pemerintah di kepelabuhanan, maka berperan penting untuk kemajuan pelabuhan. Ini peluang kerja bagi APBMI di Kalimantan Selatan,” katanya.

Chief Executive Officer Tubagus Group HM Fuadi, yang juga Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) mengatakan, menyampaikan bahwa muswil APBMI diselenggarakan sebagai kelanjutan dari muswil yang diselenggarakan sebelumnya. “Keberadaan APBMI ini guna mendorong kinerja bongkar muat agar lebih efisien,” tambahnya.Ia berharap, pada Muswil ini hendaknya dapat dipilih ketua yang terbaik.

Menurut Fuadi, dengan adanya UU 17/2008 tentang Pelayaran & PP 61/2009 serta PP 20/2010 sebagai turunannya, maka jasa bongkar muat barang yang dilakukan PBM dari dan ke kapal,semakin lebih jelas hak dan pengusahaanya di pelabuhan.”Jadi, jangan sampai ada upaya-upaya pihak tertentu yang justru mengkerdilkan hak kepengusahaanya dalam mendukung kinerja pelabuhan di Indonesia,” paparnya.Bahkan, Ia memastikan PBM tidak dapat dilepaskan dalam mendukung integrasi jasa logistik di tanah air serta mendorong peningkatan  ekonomi dengan mengedepankan pelayanan cepat dan murah di pelabuhan. Terlebih lagi, saat ini tercatat ada 1.013 PBM anggota APBMI di seluruh Indonesia.

Asisten III Pemprov Kalsel Gusti Noor Rifai. mengatakan harapannya agar APBMI mampu berperan aktif dalam pelaksanaan operasional di Pelabuhan Trisakti.”Pelabuhan sangat berperan dalam perkembangan ekonomi Kalimantan Selatan,” katanya.

Sebab itu,  menurut dia, jika ada keterlambatan distribusi barang, berdampak terhadap masyarakat. Apalagi pelabuhan menjadi satu-satunya memperkuat pertumbuhan ekonomi banua. Asisten III Pemprov Kalsel langsung membuka Muswil APBMI Kalsel. Muswil Bersama APBMI yang dihadiri Dishub Provinsi Kalsel, Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Banjarmasin, Pelindo III Banjarmasin, Polda Kalsel, KP3 dan Karantina Pertanian, peserta muswil.(jejakrekam)

Penulis : Tim Economics
Editor   : Afdi Achmad
Foto     : Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.