Tipikor Polda Kalteng Sidik Proyek Jalan Sei Rahayu

0

TIM Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polda Kalimantan Tengah mencium gelagat yang tak beres dalam proyek pembangunan, pengembangan sarana dan prasarana peningkatan Jalan Desa Sei Rahayu I kilometer 38, Kecamatan Teweh Tengah, Kabupaten Barito Utara.

SAAT ini, proses penyidikan telah dilakoni aparat penegak hukum proyek peningkatan jalan wilayah pemukiman transmigrasi tahun anggaran 2016. Hal ini untuk memperkuat dugaan pelanggaran prosedur pengerjaan hingga adanya dugaan penyalahgunaan di lapangan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disnakertranskop) Kabupaten Barut, Sayudi membenarkan telah diperiksa Tim Tipikor Polda Kalteng.“Termasuk, rekanan yang mengerjakan proyek, konsultan perencana hingga dinas terkait termasuk PPK,” ucap Sayudi kepada jejakrekam.com di Muara Teweh, Senin (7/8/2017).

Ia mengungkapkan Tim Tipikor Polda Kalteng memfokuskan pemeriksaan para saksi seputar kegiatan mulai perencanaan, proses lelang hingga tahap pengerjaan di lapangan hingga selesai kegiatan. Menurut Sayudi, program pembangunan dan pengembangan kawasan transmigrasi peningkatan jalan penghubung antara Desa Sei Rahayu I ke Desa Rimba Sari kilometer 53 menggunakan dana APBN mencapai Rp 3,236 miliar dengan panjang 6 kilometer. Proyek ini digarap PT Iya Mulik Bengkang Turan Pusat Muara Teweh.

“Namun, karena adanya pengurangan anggaran setelah kegiatan berjalan,maka proyek tersebut diadakan adendum di mana pengerjaannya hanya empat kilometer saja.  Dengan adanya pengurangan anggaran dari pemerintah pusat, secara otomatis dana yang semula dianggarkan juga berkurang,” tutur Sayudi.

Ia menjelaskandengan pengurangan itu, maka volume yang dikerjakan hanya menggunakan dana kurang lebih Rp 2,556 miliar. Sayudi menambahkan jalan penghubung antar desa tersebut memang panjangnya kurang 11 kilometer. “Dengan terbatasnya anggaran akan dikerjakan secara bertahap. Tahap pertama dikerjakan tahun 2016, tapi karena adanya permasalahan hingga kini belum dilanjutkan,” ujarnya. Menurutnya, pihaknya tetap berharap pengerjaan dilanjutkan kembali, sebab akses jalan ini sangat diperlukan oleh warga dalam memasarkan hasil pertanian.(jejakrekam)

Penulis : Syarbani

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Syarbani

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.