Banjir Bandang di Kintap, Tagana Diterjunkan

0

MUSIBAH banjir bandang yang menghantam Desa Batu Anting, di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut diduga akibat bekas galian tambang batubara, benar-benar menjadi bencana daerah.

UNTUK itu, anggota Tagana Provinsi Kalimantan Selatan, Yusuf mengaku telah bertolak ke tempat kejadian musibah sekitar pukul 08.30 Wita pada Senin (19/6/2017).“Kami membawa segala fasilitas pendukung untuk penanggulangan banjir seperti perahu karet, tenda, dan makanan pokok termasuk mie instan,” ujar Yusuf kepada jejakrekam.com.

Untuk menangani bencana banjir bandang yang menghantam Desa Batu Anting dan daerah sekitarnya, Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan juga langsung bergerak cepat untuk penanganan bencana alam itu.

Informasi yang dihimpun jejakrekam.com, banjir bandang pada Minggu (18/6/2017) di Desa Batu Anting, Kintap, Kabupaten Tanah Laut mengakibatkan tanggul jebol. Hingga luapan air yang begitu deras itu menghanyutkan beberapa rumah, dan menenggelamkan beberapa kebun. Diduga akibat curah hujan deras di atas perbukitan bekas tambang, hingga akhirnya air meluap dan menghantam kawasan rendah.

Akibatnya, dikabarkan ada 8 rumah hanyut, 3 rumah paling terdampak  hingga 8 kepala keluarga (KK) dan 36 jiwa harus kehilangan tempat tinggal. Dari data yang ada korban banjir bandang ini adalah Edi bersama istri dan anak, Wira dan suami serta satu anaknya, Jamilah bersama dua anaknya, Nani, Abdul Hamid Syami bersama istri dan anaknya, Lalu, Yudi bersama istri dan 5 anak, Taufik dan 3 anggota keluarganya, serta Idris bersama 3 anggota istrinya.

Sedangkan, rumah yang kena tampak adalah Muin bersama istri dan 2 anak, Muriadi dengan 5 anggota keluarga, serta Isnani seorang janda bersama empat anaknya. Bahkan, banjir bandang ini memporak-porandkan rumah penduduk, serta satu jembatan hancur berlokasi di RT 6 Desa Kintap.(jejakrekam)

Penulis    : Asyikin

Editor      : Didi G Sanusi

Ilustrasi  : Waspada Online

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.