RIBUAN jamaah dengan mengenakan busana koko putih, benar-benar membuat areal Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin memutih dalam peringatan Nuzulul Qur’an yang langsung dibawakan kiai kondang, KH Ahmad Zuhdianoor, Minggu (11/6/2017) malam, selepas shalat Tarawih berjamaah.
KEHADIRAN Guru Zuhdi-sapaan akrab KH Ahmad Zuhdianoor dinanti para jamaah, terbukti ada beberapa layar raksasa yang dipasang di kawasan teras Masjid Raya Sabilal Muhtadin juga dipenuhi jamaah. Termasuk, layar televisi yang ada di beberapa sudut masjid terbesar di Kalimantan Selatan ini.
Dengan gaya khas ceramahnya, Guru Zuhdi mengupas soal pentingnya memaknai peristiwa Nuzulul Qur’an atau turunnya kitab suci Alqur’an dari langit ke bumi dan disampaikan Malaikat Jibril AS kepada Rasulullah SAW di Gua Hira pada malam 17 Ramadhan.
“Malam ada sebagian dari umat kita yang menganggap malam ini seperti malam biasa, layaknya malam-malam yang ada. Padahal, pada malam ini merupakan malam teristimewa bagi umat manusia, terkhusus umat Islam karena turunnya petunjuk kehidupan yang abadi,” tutur Guru Zuhdi, yang juga tampak dihadiri mantan Gubernur Kalsel H Rudy Ariffin, Sekdaprov Kalsel Haris Makkie dan sejumlah pejabat lainnya.
Dia menekankan pentingnya umat Islam untuk terus membaca, mempelajari dan mengamalkan ajaran kitab suci Alquran dalam kehidupan sehari-hari hingga ajal nanti menjemput. “Malam kini, apabila kita membaca Alqur’an, tentu pahalanya berlipat ganda. Satu huruf yang kita baca dalam 10 kali lipat, apalagi sampai tamat 30 juz, tentunya kita bisa dibebaskan dari segala dosa yang telah diperbuat,” ucap Guru Zuhdi.
Mengapa? Menurut dia, sebab pada malam Nuzulul Qur’an ini kita benar-benar mengistimewakannya dibandingkan malam-malam lainnya di bulan Ramadhan. “Sebab, orang banyak lupa bahwa malam 17 Ramadhan adalah malam diturunkannya kitab suci Alquran kepada Rasulullah SAW dan umatnya,” imbuhnya.(jejakrekam)
Penulis : Asyikin
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Rindurasul.blogspot.com