Satu Desa di Kalsel Dibangun Satu Rumah Pangan

0

DAYA beli atau inflasi warga Kalsel cukup tinggi, akibat terkena imbas krisis perekonomian global. Pada triwulan pertama 2017, pertumbuhan inflasi Kalsel berada di angka 4,26 persen. Memang angka itu masih memenuhi target, hanya saja diharapkan lebih tinggi lagi.

ARAH kebijakan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor untuk meningkatkan inflasi tersebut, menurut Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Kalsel, Zulkifli adalah dengan mengembangkan tempat penjualan kebutuhan pokok. ”Gubernur menargetkan satu desa dibangunkan satu rumah pangan kita (RPK). RPK ini nantinya yang mengisi kebutuhan dari Bulog Divre Kalsel,” ujar Zulkifli kepada wartawan di Banjarbaru, Jumat (2/6/2017).

Dalam mendorong RPK itu, Zulkifli mengatakan Pemprov Kalsel sudah melayangkan surat kepada bupati dan walikota agar segera merealisasikan program tersebut.“Sebab, keberadaan RPK itu, bisa memastikan stok pangan tersedia, sehingga tidak terjadi kenaikan harga. Karena selama ini terjadinya kenaikan harga di pasaran dikarenakan stok kosong, sedangkan permintaan tinggi,” tuturnya.

Zulkifli mengungkapkan masyarakat bisa membeli terutama kebutuhan dasar di RPK ini. Saat ini, RPK yang ada 200-an lebih. “Untuk membangun RPK ini terbilang gampang asal sediakan tempat untuk menaruh stok, nanti ajukan kepada Bulog, mereka yang mengisi barang-barang seperti beras, gula, garam, minyak goreng dan lain sebagainya,” papar Zulkifli.

Hampir serupa dengan upaya peningkatan inflasi, dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi, Zulkifli menerangkan Pemprov Kalsel juga melakukan banyak hal. Di antaranya dengan mengajak investor menanamkan investasi di daerah. Lalu, ewajibkan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Kalsel mengunjungi tempat wisata di daerah.

Mengapa begitu? Sebab, lanjut Zulkifli, pertumbuhan ekonomi dengan daya beli masyarakat kuat hubungannya.  Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi maka daya beli masyarakat juga semakin baik. Dengan demikian secara tidak langsung juga membuat masyarakat sejahtera. ”Petumbuhan ekonomi Kalsel di triwulan pertama 5,33 persen, target 5 persen sekian tidak sampai 6 persen. Jadi sudah sesuai dengan target. Dibanding tahun lalu masih lumayan. Pada triwulan ke-4 2016 pertumbuhan ekonomi 5,28 persen. Jadi ada kenaikan pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Disinggung apa yang mempengaruhi petumbuhan tersebut, Zulkifli mengatakan karena arus barang yang semakin bagus. Pertumbuhan ekonomi itu, dinilai dia juga berkaitan dengan daya serap tenaga kerja. Semkin tinggi pertumbuhan, semakin banyak juga tenaga kerja yang diserap dalam pekerjaan, begitupula sebaliknya. ”Dari pertumbuhan ekonomi bisa memandang seberapa besar daya serap tenaga kerja. Pertumbuhan ekonomi naik, penyerapan tenaga kerja naik juga. Pertumbuhan ekonomi itu menyangkut investasi. Semakin tinggi investasi, pertumbuhan ekonomi naik juga. Dibandingkan negara luar pertumbuhan ekonomi kita masih lumayan,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis  : Wan Marley

Editor    : Fahriza

Foto      : Tokopedia

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.