DINAS Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah melalui Bidang Pertamanan dan Kebersihan kini mencoba mengembangkan gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah tempat pembuangan akhir (TPA) Handil Palingit.
RENCANANYA gas metan yang diproduksi dari sampah tersebut akan didistribusikan kepada warga sekitar TPA untuk keperluan memasak dan berbagai keperluan lainnya. Nah, ujicoba pengelolaan gas metan itu pun dilakukan pada Minggu (2/4/2017).
Kepala Bidang Pertamanan dan Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kabupaten Kapuas Ahmad Isnaeni ST, MT mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan uji coba produksi gas metan pada 8 titik pipa yang tertanam di dalam tumpukan sampah TPA.
Menurut Isnaeni, gas metan yang dihasilkan dari tumpukan sampah TPA Handil Palingit kualitasnya cukup baik sehingga dapat dikembangkan oleh pihaknya. Karenanya, pada anggaran APBD Kapuas Perubahan 2017 nanti, pihaknya akan mengusulkan anggaran untuk alokasi penyempurnaan instalasi gas metan dan penyediaannya.
“Penyediaan gas metan meliputi tabung gas dan kompor khusus gas metan. Jadi, itu nanti rencananya akan kita bagikan kepada masyarakat, terutama sasaran kita adalah masyarakat sekitar TPA,” katanya.
“Seperti warung-warung yang ada di depan TPA, itu nanti juga akan kita distribusikan gas metan supaya nanti sampah-sampah rumah tangga maupun sampah jualan bisa dibuang langsung ke TPA sehingga ada ketersediaan sampahnya,” tambah Isnaeni. Dengan adanya pemanfaatan gas metan bagi masyarakat ini maka dapat membantu peningkatan ekonomi masyarakat sekitar TPA, karena masyarakat tidak lagi membeli lagi gas elpiji.
Pun demikian, dengan adanya pemanfaatan sampah di TPA dijadikan produksi gas metan, maka diharapkan pula dapat menambah nilai program Adipura untuk pengelolaan TPA Handil Palingit. “Sehingga impian kita untuk meraih Piala Adipura bisa terwujud,” pungkasnya.(jejakrekam)
Penulis : Irfansyah
Editor : Didi G Sanusi
Foto : Irfansyah