Rekrut Pelajar untuk Disiapkan Jadi Tenaga Terampil Perhotelan

0

PENYIAPAN tenaga kerja yang terampil untuk menyongsong persaingan di dunia kerja, terus dilakoni Lembaga Pendidikan dan Pelatihan STTC di Kompleks Pertokoan Waringin, Jalan Achmad Yani Km 5,5 Banjarmasin.

SEDIKITNYA ada 10 peserta yang kebanyakan para pelajar dilatih selama 4 bulan untuk disiapkan menjadi tenaga kerja yang andal, terutama di bidang perhotelan. Ada beberapa materi pelatihan yang diberikan para instruktur seperti attitude dan etiquette, bahasa Inggris, manajemen perhotelan, food and beverages knowledge, customer service, hygiene and sanitation, komunikasi perhotelan, house keeping, banqueting, komputer perhotelan, hotel organization chart and responbility, hingga ilmu pengetahuan pariwisata umum.

Menariknya, para peserta pendidikan dan pelatihan perhotelan ini sendiri juga disiapkan untuk tempat magang dan bekerja sudah lolos seperti Hotel Royal Jelita dan Hotel Gulden Tulip Banjarmasin.

“Memang tipikal saya yang mungkin sama dengan orang Banjar kebanyakan adalah susah untuk belajar. Nah, begitu digodok semacam ini, terbuka sudah wawasan saya. Makanya, saya tak juga tak ingin hanya jadi penonton, ketika bisnis perhotelan di Banjarmasin dan kota lainnya begitu subur di Kalimantan Selatan,” ucap Rahma, siswa MAN 1 Gambut yang turut jadi peserta pelatihan di STTC, Senin (20/3/2017).

Sementara itu, Direktur STTC Sukhrowardi mengatakan pelatihan para generasi muda Kalsel ini untuk menyiapkan tersedia tenaga terampil khususnya bidang perhotelan. “Kami bekerjasama dengan PT Angkasa Pura I yang menyalurkan dana CSR untuk melatih para pelajar menjadi tenaga yang terampil. Konsep ini adalah bukan memberi umpan, tapi sudah menyediakan kail. Artinya, jika para pelajar ini sudah lulus dari sekolah, bisa langsung diserap menjadi tenaga kerja perhotelan yang ada,” tutur Sukhrowardi.

Ketua DPD Himpunan Penyelenggara Kursus Indonesia (HIPKI) Kalsel ini mengatakan pola pembelajaran bukan hanya mengandalkan skil atau keterampilan, juga menanamkan sikap keagamaan kepada para peserta. “Istilahnya, kami menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Kalsel yang andal dan terampil, namun mereka juga tidak melupakan jati dirinya sebagai seorang muslim yang taat. Artinya, ketika mereka sudah bekerja, tetap tak meninggalkan ajaran agamanya,” tutur Sukhrowardi.

Apa yang dilakukan STTC ini pun mendapat respon positif dari Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kota Banjarmasin, Wahyudinoor. Bahkan, Manager CSR PT Angkasa Pura I Banjarmasin, Asisten Manajer Hotel Royal Jelita hingga Manager HRD Hotel Gulden Tulip pun tertarik dengan model pelatihan yang ditawarkan STTC.

“Kami memang menjalin kerjasama dengan Hotel Royal Jelita dan Hotel Gulden Tulip untuk menjadi tempat magang bagi para peserta diklat ini. Jika prestasi mereka bagus, tentu bisa langsung direkrut jadi pegawai hotel,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis    : Didi GS

Foto         : Dokumen Sukhrowardi

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.