Terlalu Prematur Sampaikan Jagoan di Pilbup Batola, Antropolog ULM Ajak Elit Golkar ‘Cooling Down’
ANTROPOLOG ULM Banjarmasin, Nasrullah menilai pernyataan Sekretaris DPD Partai Golkar Kalsel, H Supian HK yang bakal mengusung Mujiyat dan Rahmadian Noor dalam Pilbup Batola 2024 dianggap terlalu dini alias prematur.
“SAAT ini masih Ramadhan. Semestinya lebih fokus untuk beribadah dan mengikat silaturrahmi, bukan sebagai bulan menyampaikan keputusan politik bakal calon kepala daerah,“ ujar pria yang juga merupakan warga Barito Kuala ini, Rabu (3/4/2024)
Menurut Inas, sapaan akrabnya, petinggi Partai Golkar Kalsel, semestinya menahan diri untuk menyampaikan pernyataan yang mengarah pada keputusan politik terutama bakal calon kepala daerah.
BACA : Pilbup Batola, Golkar Bakal Usung Duet Mujiyat Dan Rahmadian Noor?
“Saya beralasan, biarlah politisi partai politik seperti Rahmadian Noor dan Mujiyat sebagai Pj Bupati Batola untuk terus melakukan sosialisasi di masyarakat dengan kegiatan safari Ramadhan masing-masing,“ ucap pria yang sekarang sedang menempuh program S3 Antropologi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini.
Nasrullah menyebut, berdasarkan berita jejakrekam.com pada 25 Maret 2024 dengan judul Pilbup Batola, Golkar Bakal Usung Duet Mujiyat Dan Rahmadian Noor? bisa diartikan masyarakat sebagai sebuah keputusan yang mendekati garis finis.
BACA JUGA : Survei LSPP Terkait Pilkada Kalsel 2024 Diragukan, Ini Sebabnya
“Pernyataan yang disampaikan petinggi Partai Golkar dapat berdampak terjadi friksi di kalangan loyalis Rahmadin Noor, dan juga distraksi di kalangan masyarakat Batola karena ternyata Mujiyat memiliki misi selain Pj Bupati,” terang Nasrullah.
Karena itu, menurut Nasrullah, akan lebih baik bulan puasa ini jadikan sebagai momentum pendinginan (cooling down) dari tensi politik yang mulai tinggi.
“Biarkan para jagoan Partai Golkar baik internal maupun eksternal saling menyapa masyarakat hingga menemukan momentum yang tepat pasca Ramadhan 1445 Hijiriah,” pungkasnya.(jejakrekam)