Wisata Susur Sungai Lumpuh, Motoris Klotok Mengadu ke Walikota Ibnu Sina

0

NYARIS lumpuh dan tak ada aktivitas naik turun penumpang wisata susur sungai di Dermaga Siring Tendean, menyusul pencabutan izin operasional klotok wisata oleh Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin terhitung sejak Senin (19/8/2019).

HINGGA tadi malam dan Selasa (20/8/2019) sore, para motoris atau juragan klotok wisata memilih bertahan menyandarkan perahunya di dermaga dekat Menara Pandang, Jalan Piere Tendean, Banjarmasin.

Ketegangan masih terasa, karena dua kelompok pengelola klotok wisata ini berbeda pendapat soal ikut atau tidaknya dalam koperasi yang membawahi para pelaku bisnis transportasi wisata susur sungai itu. Sebagai bentuk protes, para motoris pun memasang spanduk tertulis sindiran kepada Pemkot Banjarmasin. Bunyinya: gara-gara tidak ikut koperasi, ditutup Dishub.

BACA : Tak Gabung Koperasi, Izin Klotok Wisata Tendean Dicabut Dishub Banjarmasin

Ketua Persatuan Motoris Klotok Maju Karya Bersama, Burhanuddin menegaskan tak ingin bergabung dalam koperasi yang diketuai Yanto. Sebab, beber dia, para motoris merasa kecewa lantaran kas koperasi digunakan hal yang tak semestinya.

“Anggota kecewa dengan sifat ketua koperasi yang ada. Sebelumnya, kami pernah tergabung dalam koperasi. Tetapi, lantaran kecewa melihat kondisi kas kosong, 42 motoris keluar dari koperasi, karena tak bisa mengelola,” ucap Burhanuddin kepada jejakrekam.com, Selasa (20/8/2019).

Burhan membeberkan pada Rabu (21/8/2019) besok akan menghadap di kediaman Walikota Banjarmasin Ibnu Sina di Jalan Dharma Praja. Ini menindaki laporan komunitas klotok wisata Sungai Tendean untuk dioperasikan kembali.

“Kami sebelumnya minta ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tapi mereka tak memiliki kewenangan. Sebab, yang memiliki kewenangan selain Dishub Banjarmasin adalah Walikota Ibnu Sina,” pungkasnya.

BACA JUGA : Berbiaya Rp 50 Juta, Dishub Banjarmasin Bikin Contoh Klotok Aman

Terpisah, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin, Mokhamad Khuzaimi enggan berkomentar lantaran takut dianggap memihak. “No comment mas,” ucapnya.

Menariknya, ternyata 88 motoris yang mengoperasikan klotok wisata ini memilih mogok massal. Mereka pun memilih menambatkan perahunya, tak hanya di Siring Tendean, namun jua di Dermaga Patung Bekantan, tepian Sungai Martapura hingga kemarin.(jejakrekam)

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.