Diawali Minggu Sore, Senin Diputuskan Penutupan Total Lalin di Jembatan Sungai Alalak

0

TERHITUNG  Minggu (24/3/2019) sampai dua tahun ke depan, akses lalu lintas yang selama ini melintasi Jembatan Sungai Alalak akan ditutup total. Ini setelah, aktivitas pendirian tiang pancang jembatan model stayed cable dengan bentang 850 meter dan lebar 20 meter berbiaya Rp 247,5 miliar segera digarap KSO PT Wijaya Karya-PT Pandji.

PERSIAPAN untuk penutupan total hingga 2021 itu telah dilakukan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin, bersama Direktorat Lalu Lintas Polda Kalsel, Dishub Kalsel serta instansi terkait di Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Barito Kuala (Batola).

Akses Jalan Brigjen H Hasan Basry tampak lebih lengang, setelah bahu jalan di sisi kanan arah Banjarmasin ke Handil Bakti telah dibebaskan di Kelurahan Alalak Utara, Kayutangi Ujung. Median jalan di kawasan Kayutangi Ujung ini pun tampak telah dibersihkan dari pohon palem dan taman. Termasuk, tiang-tiang listrik dan lampu penerangan jalan telah dicabut.

BACA : Jalan Alternatif Alalak Utara Dibangun, Pipa Leding PDAM Dibongkar

Sesuai rekayasa lalu lintas (lalin) yang akan diterapkan di kawasan Kayutangi Ujung dan Handil Bakti, akses jalur alternatif penghubung wilayah perbatasan hanya bisa terkoneksi melalui Jembatan Sungai Alalak II.

Pemberlakuan sistem satu arah pun diberlakukan di kawasan Handil Bakti dan Brigjen H Hasan Basry, terutama saat melintas di ruas Jalan Tembus Perumas (Jalan Cemara Ujung).

Begitupula, Jalan Cemara Raya, persimpangan Jalan Brigjen Hasan Basry juga diberlakukan sistem satu arah, dengan memanfaatkan Bundaran Kayutangi sebagai putaran arus lalu lintas. Sedangkan, arus dari Handil Bakti dan Jalan Brigjen H Hasan Basry menuju ke Jalan Adhyaksa, dialihkan ke Cemara Raya.

BACA JUGA : Penutupan Jembatan Sungai Alalak Bakal Pengaruhi Distribusi Barang

Khusus moda angkutan seperti truk, truk tangki, kontainer, pickup, bus dan kereta gandeng dan tempelan dialihkan menuju akses Jalan Gubernur Syarkawi, baik dari Jalan Trans Kalimantan maupun Jalan Achmad Yani Km 17.

Kepala Satker Non Vertikal Wilayah Kalsel 1 BBPJN Wilayah XI Banjarmasin, Syahriliansyah mengungkapkan penutupan akses lalu lintas secara permanen untuk pembangunan Jembatan Sungai Alalak telah diagendakan pada Minggu (24/3/2019).

“Untuk prasimulasi rekayasa lalu lintas penutupan total di kawasan Kayutangi Ujung berdurasi selama dua jam. Dari pukul 15.00-17.00 Wita pada Minggu. Usai di hari Minggu, dilanjutkan pada Senin (25/3/2019) untuk simulasi penutupan lalu lintas di Jembatan Sungai Alalak,” kata Syahriliansyah kepada jejakrekam.com di Banjarmasin, Kamis (21/3/2019).

BACA LAGI : Beban Pergerakan Jalan Nasional di Kayutangi Beralih ke Jalan Kota

Dia menjelaskan untuk simulasi rekayasa penutupan arus lalu lintas di Jembatan Sungai Alalak dilakukan pada Senin (25/3/2019) pagi, sekitar pukul 08.00 Wita.

“Saat itu, arus lalu lintas sedang padat.  Kenapa dipilih hari Senin, kami ingin mengukur langsung tingkat kepadatan arus lalu lintas di kawasan Kayutangi Ujung dan Handil Bakti,” ucap Haji Iril, sapaan akrabnya.

Dengan begitu, menurut dia, bisa didapat data yang akurat dan valida yang kemudian dievaluasi untuk penutupan total arus lalu lintas selama dua tahun di kawasan tersebut.

“Termasuk, arus masuk ke kota dari Marabahan dan Kalteng melalui Jalan Trans Kalimantan (Handil Bakti) dialihkan ke Jembatan Sungai Alalak II terhubung ke Jalan Tembus Perumnas. Ini salah satu rekayasa lalu lintas yang akan diberlakukan selama dua tahun,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.