Foto : Visit Tabalong
GELARAN Tabalong Ethnic Festival (TEF) VII terpaksa ditunda. Sejatinya dihelat pada April 2018, namun akhirnya diundur hingga pekan pertama Juli 2018 mendatang. Alasan penundaan ini, karena Kabupaten Tabalong tengah menggelar pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018, dikhawatir akan berbenturan dengan masa kampanye.
DIREKTUR Eksekutif Perkumpulan Pusaka (Putera-puteri Sarabakawa) selaku pelaksana TEF, Firman Yusie mengatakan pihaknya sengaja menunda pelaksanaan TEF VII ini agar dalam tidak berbarengan dengan tahapan pemilihan Bupati-Wakil Bupati Tabalong 2018.
“Sebab, TEF juga mengumpulkan orang banyak. Jadi saat masa kampanye, akan relatif rawan,” ujar pencetus TEF ini, Firman Yusie kepada wartawan di Tanjung, Jumat (20/4/2018).
Dengan alasan itu, Firman Yusie mengataka pihaknya sepakat untuk melaksanakan TEF VII ini setelah perhelatan Pilkada Tabalong selesai. Sebab, masih menurut dia, puncak dari Pilkada Tabalong adalah pada hari pemungutan suara 27 Juni 2018 mendatang. “Makanya, kami menyepakati gelaran TEF VII pada pekan pertama Juli 2018. Tepatnya, pada 1-8 Juli 2018,” tuturnya.
Firman mengakui dengan mundurnya pelaksanaan TEF VII ini ada kelebihan dan kekurangannya. Sisi kelebihannya, pihak penyelenggara mempunyai waktu promosi yang lebih lama di tahun 2018 ini. “Sedangkan kekurangan atau kelemahannya, dari sisi persiapan pelaksanaan, kami akan merasakan kesulitan karena terkendala bulan Ramadhan,” ucapnya.
Namun, Firman memastikan semua itu bukanlah masalah yang berarti dan timnya pun siap menghadapinya, sebagai konsekuensi logis dari mundurnya pelaksanaan TEF VII.
“Kami optimistis pelaksanaan TEF VII ini akan lebih berkesan dari TEF-TEF sebelumnya. Ini berkat kerjasama semua pihak dalam pelaksanaan TEF VII ini akan turut menunjang kesuksesan pelaksanaannya. Makanya, perlu sinergitas agar TEF VII lebih sukses dibandingkan even tahun sebelumnya,” pungkasnya.(jejakrekam)