KTT OKI Hanya Hasilkan Kecaman, Bukan Aksi Nyata

0

KONFERENSI Tingkat Tinggi Luar Biasa (KTT LB) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, telah berakhir Rabu (13/12/2017). Sidang darurat ini digelar, dalam rangka menyikapi keputusan sepihak Presiden Amerika Serikat (AS), yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. 

SAYANGNYA, menurut menurut tokoh agama dan aktivis keislaman di Kalimantan Selatan, Hidayatul Akbar, justru pertemuan tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang berarti, di tengah acara akbar, dari kedatangan perwakilan 57 negara muslim. “Karena hanya berupa pernyataan Yerusalem Timur sebagai ibukota Palestina dan penolakan keputusan sepihak Presiden AS, Donald Trump,” ucap Hidayatul Akbar.

Dia mengibaratkan sidang besar tersebut, dengan ungkapan masyarakat Arab, sebagai gunung bergetar hanya “melahirkan” seekor tikus. Ungkapan ini berasal dari cerita satu kafilah Arab badui, yang khawatir akan terjadi gempa, saat bergugurannya batu gunung, ketika mereka beristirahat di suatu lembah, sewaktu dalam perjalanan. Namun nyatanya ketika diamati, batu tersebut berguguran, hanya dikarenakan pergerakan seekor tikus yang keluar dari lubangnya di gunung tersebut.

“Itulah ungkapan orang Arab tentang sesuatu yang besar, namun hanya menghasilkan sesuatu yang remeh. Mirip para pemimpin dunia yang baru saja berkumpul di Istambul Turki, Konferensi Luar Biasa OKI. Namun apa yang mereka putuskan dalam pertemuan, yang tentu menghabiskan anggaran yang luar biasa pula, tidaklah menghasilkan keputusan yang luar biasa. Hanya menolak keputusan Trump. Itu saja,” beber Hidayatul Akbar dalam rilisnya yang diterima jejakrekam.com, Jumat (15/12/2017).

Sebelumnya, Hidayatul Akbar juga sempat berorasi, ketika aksi solidaritas untuk Palestina, di Kantor DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, di Jalan Lambung Mangkurat Banjarmasin, Senin (11/12/2017).

Dengan nada geram, ia mengaku kecewa dengan sikap para pemimpin negeri muslim, yang tidak berani mengambil tindakan nyata, guna mengerahkan kekuatan militernya dalam mengusir penjajah Israel, dari tanah suci umat Islam.

“Seharusnya sikap yg tegas yang harus dilakukan oleh pemimpin negeri ini, juga pemimpin negeri muslim yang lain, memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika dan Israel, usir dubes mereka dari negeri kita, kemudian mengerahkan pasukan jihad, untuk bebaskan palestina”, tegas Hidayatul Akbar, saat orasi berapi-api.

Hidayatul Akbar turut menyerukan persatuan umat Islam, dalam naungan Khilafah Islamiyah. Karena, menurutnya, hanya dengan institusi tersebutlah penjajahan atas negeri kaum muslimin bisa dihilangkan, seperti sejarah sikap tegas para khalifah masa lalu.(jejakrekam)

Penulis : Ipik Gandamana

Editor   : Didi G Sanusi

Foto     : Istimewa

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.