Daripada Bangun Jembatan, Selesaikan RS Sultan Dulu

0

HEBOH adanya dua bangunan jembatan versi Pemkot Banjarmasin dan Pemprov Kalimantan Selatan terus menuai reaksi publik. Kali ini, mantan Wakil Gubernur Kalsel HM Rosehan Noor Bachri pun angkat suara. Rosehan yang kini anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PDI Perjuangan menilai dua jembatan apakah berbentuk jembatan penyeberangan orang (JPO) jelas terkesan mubazir.

“DARI kawasan pusat Kota Banjarmasin yang berada dekat Masjid Raya Sabilal Muhtadin, khususnya menyatukan dua tepian Jalan Piere Tendean dan Jalan Sudirman sudah ada dua jembatan. Yakni, Jembatan Merdeka dan Jembatan Pasar Lama, lantas mengapa mau tambah dua jembatan lagi?” cecar HM Rosehan NB kepada melalui jejakrekam.com, Rabu (13/12/2017).

Sebagai wakil rakyat di DPRD Kalsel, Rosehan mengaku justru menilai dari segi kelayakan, rencana jembatan yang akan digarap Pemprov Kalsel jauh lebih baik dibandingkan milik Pemkot Banjarmasin.

“Alasan saya mendukung rencana Pemprov Kalsel, ya kalau dilihat dari tempat jembatan akan menghubungkan kawasan Siring Tendean dengan Taman Nol Pal. Apalagi, berada di areal wilayah Kantor Gubernur Kalsel di Jalan Jenderal Sudirman. Jadi, tidak mengganggu fasilitas lainnya. Beda dengan jika Pemkot Banjarmasin membangun di kawasan Hotel Batung Batulis serta dekat kawasan Korem 101 Antasari, jelas akan mengganggu fasilitas yang ada,” beber Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Kalsel ini.

Meski terkesan saling kejar target, Pemprov Kalsel menginginkan jembatan berbentuk flying fox sebagai sarana penghubung kawasan Taman Tugu Nol Pal dengan Menara Pandang di Jalan Piere Tendean. “Sedangkan, Pemkot Banjarmasin punya rencana serupa dengan jembatan penyeberangan orang (JPO) berbahan kaca kuat, justru titik atau lokasinya hampir berdekatan,” tutur Rosehan.

Ia menegaskan rencana Pemkot Banjarmasin untuk memoles kawasan Sungai Martapura, khususnya di dua bagian sisi Siring Sudirman dan Siring Tendean cukup bagus. Hanya saja, menurut Rosehan, jika memaksakan diri membangun dua jembatan dan menambah jadi empat jembatan, justru kontraproduktif dengan rencana pengembangan wisata susur sungai yang jadi andalan Banjarmasin.

“Saran saya, sebaiknya Pemkot Banjarmasin jangan membangun jembatan lagi. Alihkan saja, dana untuk menyelesaikan pembangunan RS Sultan Suriansyah. Termasuk, membenahi sistem drainase yang masih buruk di Banjarmasin, hingga banjir sudah menyebar ke pelosok kota,” tandas Rosehan.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi GS

Foto     : Duta TV

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.