Ayo Dukung, Martapura FC Temani Barito Putera di Liga 1

0

SATU tiket menuju Liga 1 musim 2018 harus direbut Martapura FC demi memenuhi impiannya bisa berlaga di kasta tertinggi sepakbola Indonesia. Usai menelan kekalahan 1-3 dari Persebaya Surabaya di babak semifinal Liga 2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jawa Barat, Sabtu (25/11/2017) lalu, sudah saatnya tim Laskar Sultan Adam untuk bangkit dan meraih kemenangan di laga hidup mati nanti.

PUBLIK Kalimantan Selatan selalu mendukung penuh tim kebanggaan warga Kota Intan, Martapura itu bisa merebut satu tiket yang tersisa agar bisa merasakan atmosfir Liga 1 tahun depan, sehingga bisa menemani PS Barito Putera.

Rencananya, laga perebutan juara 3 Liga 2 antara Martapura FC vs PSIS Semarang akan dihelat pada Selasa (28/11/2017) nanti  di Stadion Gelora Bandung Laut Api. Dukungan mengalir para fans Laskar Sultan Adam ini baik di medsos seperti twitter, facebook, instagram, dan lainnya agar Martapura FC kembali bangkit dengan performa terbaiknya saat menghadapi lawannya, PSIS Semarang.

“Kami juga memohon doa dan dukungan warga Banua untuk Martapura FC dalam merebut satu tiket di Liga 1,” ucap anggota DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri kepada jejakrekam.com, Minggu (26/11/2017).

Mantan Manager PS Barito Putera ini pun mengakui tidak begitu mengenal materi pemain Martapura FC, namun sangat familiar dengan sosok sang arsitek, Frans Sinarta Huwae, sebagai legenda hidup Barito Putera. “Saya merasa punya kewajiban dalam memberikan dukungan bagi Martapura FC sebagai pencinta bola. Apalagi, skuad ini merupakan kesebelasan yang mewakili Kalimantan Selatan,” ucap mantan Wagub Kalsel ini.

Untuk itu, Rosehan berjanji jika Martapura FC bisa merebut tiket terakhir Liga 1 pada musim 2018, maka dukungan akan digalang dari kolega di DPRD Kalsel dan Gubernur H Sahbirin Noor untuk membangun stadion yang representatif bagi klub bola kebanggaan Banua. “Nah, jika Martapura FC lolos ke Liga 1, berarti kesebelasan ini akan menemani Barito Putera. Ini berarti ada dua kesebelasan asal Kalsel yang berlaga di Liga 1. Ini jarang terjadi di daerah lain,” papar Rosehan.

Ia mengaku prihatin kondisi Stadion 17 Mei Banjarmasin dan Stadion Demang Lehman Martapura, justru masih jauh kualitasnya dibandingkan daerah lain, terkhusus di Pulau Kalimantan.

“Lihat stadion yang ada di Kalimantan Timur, jauh lebih bagus dibandingkan dua stadion yang selama ini menjadi markas kedua tim tersebut. Masak, pengusaha batubara yang bekerja di Kalsel, seperti PT Adaro Indonesia yang mampu membeli kesebelasan sekelas Intermilan tak peduli dengan Banua. Setidaknya, mereka bisa membangunkan stadion sepakbola yang megah, sebagai bentuk kepedulian terhadap daerah, apalagi mereka mencari rezeki di Kalimantan Selatan,” imbuh Rosehan.(jejakrekam)

Penulis : Didi GS

Editor   : Didi G Sanusi

Foto      : Dok Rosehan NB

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.