Kasus Kekerasaan Anak dan Perempuan Memprihatinkan

0

GRAFIK kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia terus menaik. Data Komnas Perlindungan Anak Indonesia menunjukkan pada 2012, tercatat 2.637 kasus yang telah menggambarkan situasi yang memprihatinkan. Tak hanya kasus itu, masalah kekerasan seksual, gizi buruk, narkoba dan lainnya juga mengikuti trend penaikan tiap tahunnya.

ISU nasional ini akan diangkat dalam Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah pada 3-5 November 2017 yang rencananya dibuka Ketua MPR TI Zulkifli Hasan didampingi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah DR H Haedar Nashir di Banjarmasin.

Dalam media gathering di aula Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB), Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Dyah Puspitarini mengatakan sebagai organisasi perempuan di bawah ormas Muhammadiyah, tentu sangat prihatin dengan kondisi kekinian yang terjadi di Indonesia.

“Untuk itu, lewat Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah, kami ingin membentengi keluarga dari tindakan kekerasan baik kepada anak maupun perempuan. Sebab, dalam banyak kasus justru para pelaku itu berasal dari keluarga terdekat,” ujar Dyah Puspitarini di Banjarmasin, Rabu (2/11/2017).

Sebagai organisasi perempuan muda di Muhammadiyah, Dyah Puspitarini mengungkapkan dalam tanwir yang diikuti seluruh aktivis Nasyiatul Aisyiyah memperbolehkan membawa anak. “Kami telah mempersiapkan orang atau baby sister yang menjaga anak-anak peserta tanwir. Kami juga ingin berkontribusi dalam pencegahan tindakan kekerasan terhadap anak dan perempuan,” paparnya.

Dia juga mengeritik kondisi hukum di Indonesia yang justru para korban kasus kekerasan anak dan perempuan harus menghadapi ketidakadilan. “Bukan hanya hukum, tapi juga menyangkut sosial ekonomi dan sistem pemerintahan. Nah, dari tanwir di Banjarmasin ini akan dirumuskan langkah nyata bagi wanita-wanita muda Muhammadiyah untuk berperan dalam menyelesaikan kasus-kasus itu,” tegas Kepala SMP Muhammadiyah 2 Depok, Sleman ini.

Lewat gerakan perempuan muda Islam berkemajuan untuk keadilan sosial, Dyah Puspitarini mengungkapkan dalam Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Banajrmasin akan digelar diskusi terbuka seputar gerakan muda Muhammadiyah bersama tokoh nasional yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Utusan Khusus Presiden RI untuk dialog dan kerjasama antar agama dan peradaban, Deputy Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian Bappenas, serta pengusaha nasional yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi GS

Foto      : Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.