TERBITNYA Peraturan Gubernur Kalsel yang ditindaklanjuti dengan surat keputusan (SK), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan langsung mengucurkan pencairan dana bantuan operasional sekolah daerah (BOSDA) dan tunjangan honor atau gaji bagi guru honore SMA/SMK negeri dan swasta.
KEPALA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel, HM Yusuf Effendi mengungkapkan pencairan dana BOSDA sudah berlangsung pada pertengahan Oktober 2017, dan dilanjutkan dengan pengucuran pembayaran honorer bagi guru dan tenaga kependidikan di SMA dan SMK negeri maupun dikelola swasta.
“Kisaran dana BOSDA yang disalurkan mencapai Rp 73 miliar lebih dari APBD Kalsel. Jadi, setiap siswa SMA yang menerima BOSDA mendapat dana Rp 550 ribu. Sedangkan, siswa SMK Rp 1.050.000 per orang setiap tahunnya. Dana siswa SMK memang lebih besar dibanding siswa SMA, karena untuk keperluan praktikum di sekolah,” ujar Yusuf Effendi kepada jejakrekam.com, Minggu (22/10/2017).
Tak hanya itu, mantan pejabat Pemkab Hulu Sungai Selatan ini juga menerangkan ada 5.936 guru honorer dan tenaga kependidikan yang bertugas di SMA/SMK baik negeri maupun swasta telah menerima tunjangan honorer.
“Untuk guru swasta atau honorer yang ada di SMA/SMK negeri dan swasta masing-masing menerima honor Rp 1 juta per bulan. Jadi, bisa dikalkulasikan berapa jumlah dana yang diterima pihak sekolah untuk disalurkan kepada para guru dan tenaga kependidikan,” ujar Yusuf.
Dia mengakui untuk tunjangan honorer yang dibayarkan bagi para guru dan tenaga kependidikan di sekolah swasta sempat terkendala, akibat administrasi yang pernah dibenahi. “Namun, begitu beres, dana itu akan ditransfer ke masing-masing rekening para guru. Jangan khawatir, honor mereka tetap dibayar pada Oktober 2017 ini,” kata Yusuf lagi.
Untuk itu, dia mengingatkan agar para siswa dan guru honorer serta tenaga kependidikan yang menerima kucuran dana dari APBD Kalsel bisa memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan.(jejakrekam)
Penulis : Ipik Gandamana
Editor : Didi G Sanusi
Foto : SMA PGRI 2 Banjarmasin