Perguruan Tinggi se Indonesia Rumuskan Aksi Kebangsaan

0

PERGURUAN tinggi se Indonesia baik negeri maupun swasta akan membuat kesepakatan untuk melawan terorisme dan radikalisme yang masuk melalui kampus. Sebanyak 43.900 PTN/PTS akan membuat satu rumusan aksi kebangsaan melawan radikalisme.

BAGAIMANA bentuk aksinya? Menurut anggota anggota Steering Committe (SC) Kebangsaan Kalimantan Selatan, Dr Murakhman Sayuti Enggok, akan dirumuskan bersama-sama dengan Presiden RI, Joko Widodo. ”Rencananya pertemuan seluruh perguruan tinggi ini dilaksanakan di Bali tanggal 24 September mendatang. Seperti apa konsepnya nanti di sana didekalarasikan oleh seluruh perguruan tinggi,” ujar pria yang juga menjabat Ketua STIA Bina Banua Banjarmasin ini.

Gagasan kesepakatan seluruh perguruan tinggi melawan radikalisme ini dikarenakan ada temuan dosen yang mengajarkan padaham tersebut. ”Di Jawa ada ditemukan dosen yang justru mempengaruhi mahasiswa untuk terlibat radikalisme. Makanya pencegahan ini harus dimulai dari kampus,” tuturnya.

Ia menambahkan, jika tidak dibendung melalui gerakan di kampus maka bahaya radikalisme sangat mengancam semangat kebangsaan Indonesia. Sayuti yang menjadi salah satu perumus Kalsel untuk kesepakatan itu menyebut kegiatan yang dilaksanakan tidak ada unsur kepentingan. Namun hanya semangat kebangsaan. ”Untuk melawan radikalisme ini harus bersama-sama,” tandasnya.

Beberapa tokoh perguruan tinggi Banua seperti Dr Hadin Muhjad, Husnul Maad S Kom M Kom dan lainnya juga terlibat dalam sterring comitte tersebut. Total ada 11 perguruan tinggi di Kalimantan Selatan. ”Kemarin kita sudah bertemu presiden membicarakan rencana aksi tersebut dan beliau merespon sangat baik. Bahkan beliau bersedia untuk membuka kegiatan,” tuturnya.

Memang tak bisa dipungkiri, paham-paham radikalisme bisa masuk melalui organisasi kemahasiswaan. Sebab di organisasi akan terjadi interaksi dan pergaulan. Apalagi ada beberapa organisasi yang melakukan pengkaderan secara terus menerus. Namun sayangnya, dalam steering committee ini tidak diikuti perguruan tinggi besar. Seperti Universitas Lambung Mangkurat, UIN Antasari, Uniska Banjarmasin atau Universitas Muhammadiyah Banjarmasin. Semangat kebangsaan ini sepertinya hanya digerakkan kampus-kampus kecil. Padahal efek di kampus besar cukup luas. 11 perguruan tinggi yang masuk steering committee adalah Akademi Maritim Nusantara, Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Selatan, STIA Bina Banua, ATPN Banjarbaru, Akparnas Banjarmasin, STIENAS Banjarmasin, STMIK Indonesia, Asmi Citra Nusantara, Universitas NU Kalsel, Politeknik Batulicin, dan Sekolah Tinggi Ilmu Al Quran.(jejakrekam)

 

Penulis    : Wan Marley

Editor      : Wan Marley

Foto         : Instagram

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.