Volume Sampah Capai 600 Ton Perhari Di Banjarmasin, DLH Bakal Perbanyak TPS 3R

0

PENANGANAN sampah terus menjadi konsen serius bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin. Bahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) baru-baru ini melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyumas.

BUKAN tanpa alasan, sebagaimana diketahui Kabupaten Banyumas dikenal sebagai salah satu contoh terbaik dalam pengelolaan sampah di Asia Tenggara, dengan menerapkan konsep Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang mengusung prinsip Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R, yaitu Reuse, Reduce, Recycle.

Lantas bagaimanakah hasil dari kunjungan tersebut, dan apakah bisa diimplementasikan di Kota Banjarmasin untuk membantu penanganan sampah?

BACA: Refleksi Akhir Tahun, Permasalahan Sampah Masih Jadi Tantangan Besar Bagi Pemkot Banjarmasin

Menjawab ini, Kepala DLH Kota Banjarmasin, Alive Yosfah Love mengatakan, di Banjarmasin sudah memiliki konsep TPS 3R. Namun masih ada keterbatasan alat pemilah dan pencacah sampah menjadi hambatan utama. “Hanya ada tiga unit alat pemilah modern di Rumah Pencacah dan PDU, sementara di TPS 3R lainnya, alat pemilah sudah tidak berfungsi dan pemilahan dilakukan secara manual,” ujarnya.

Jika ditotal tempat penanganan sampah di Banjarmasin mencapai 21 unit, dengan 16 di antaranya adalah TPS 3R.

Alive pun menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam memilah sampah sebelum dibuang ke Tempat Penampungan Akhir (TPA), untuk memastikan hanya sampah yang tidak dapat didaur ulang atau digunakan kembali yang masuk ke TPA.

Karena diungkapkannya produksi sampah harian di Kota Banjarmasin bisa mencapai 500 ton perharinya, itupun jika dihitung produksi sampah per malam hari. “Perkiraannya satu orang itu memproduksi 0,7 kg sampah,” ungkapnya.

“Jumlah ini bertambah siang hari, karena sampah bisa berasal dari daerah penyangga. Seperti Batola hingga Banjar, sehingga bisa mencapai 600 ton,” tambahnya.

BACA JUGA: Sosialisasi Fungsionalisasi TPS 3R Sebagai Pengoptimalan Pengelolaan Sampah

Dalam perbandingan dengan Kabupaten Banyumas, Alive menyebutkan bahwa jumlah TPST dan TPS 3R di sana jauh lebih banyak daripada di Kota Banjarmasin. “Kami berharap Banjarmasin dapat meningkatkan jumlah TPST dan TPS 3R, dilengkapi dengan alat pemilah dan pencacah yang memadai, seperti yang dilakukan di Banyumas,” katanya.

“Jika memungkinkan, kami berencana untuk membangun sekitar 30 unit TPS 3R lagi di Banjarmasin dengan dukungan sarana prasarana yang memadai,” tambahnya.

Alive meyakini bahwa dengan langkah-langkah ini, volume sampah yang masuk ke TPA dapat ditekan, seiring dengan partisipasi aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.