PEMERINTAH Kota (Pemkot) Banjarmasin menggelar acara Ngobrol Bareng Masyarakat dan Komunitas (Ngobras) sebagai refleksi akhir tahun dalam pembangunan Kota Banjarmasin.
ACARA yang digelar di Amfiteater, Kampung Ketupat, pada Rabu (27/12/2023) malam itu, adalah sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada masyarakat, sekaligus fasilitas bagi seluruh jajaran Pemkot Banjarmasin mendengar masukan saran dan kritik.
Dihadiri oleh ratusan orang, baik dari komunitas, mahasiswa, hingga masyarakat biasa. Banyak persoalan yang dibahas langsung bersama Walikota Banjarmasin beserta jajarannya.
BACA: Segelintir Inovasi Untuk Rebut Kembali Piala Adipura Di Kota Banjarmasin
Mulai dari isu pembangunan, isu sosial dan isu-isu lainnya, namun permasalahan yang paling menjadi sorotan yakni masalah sampah.
Berdasarkan hasil voting langsung, yang dilakukan selama acara, permasalahan sampah lah yang paling banyak disuarakan oleh masyarakat. Mulai dari sampah yang menumpuk, hingga pengelolaan sampah itu sendiri yang menjadi tuntutan paling banyak dari warga Banjarmasin.
Bahkan tak sedikit warga yang berhadir, mengeluhkan secara langsung terkait masalah sampah ini kepada Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina.
Menyikapi hal ini, H Ibnu Sina mengatakan permasalahan sampah ini akan menjadi fokus kedepannya dalam membangun Kota Banjarmasin. “Karena kita sudah melihat dari live voting, apa yang diinginkan masyarakat paling banyak saat ini adalah soal sampah,” ucapnya.
“Dari situ kita ingin serius dalam penanganan sampah,” sambungnya.
BACA JUGA: Atasi Terbatasnya TPS, Program Antar Jemput Sampah Surung Sintak Diluncurkan DLH Banjarmasin
Beberapa cara yang ditawarkannya untuk menangani ini, mulai dari pemaksimalan fungsi Pusat Daur Ulang (PDU) hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dimiliki oleh Banjarmasin.
Dimana untuk TPA sendiri, dirinya merencanakan nantinya untuk dibuat menjadi semi sanitary landfill. Yaitu, sistem dumping sampah yang ditutup, baik itu menggunakan tanah atau terpal.
“Dan di bawahnya akan dipasangi dengan jaringan pipa, sehingga gas metannya bisa kita ambil untuk dimanfaatkan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Kemudian juga, dalam permasalahan sampah ini, Ibnu juga akan mengusahakan penghapusan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) bisa cepat dilakukan.
BACA LAGI: Sosialisasi Fungsionalisasi TPS 3R Sebagai Pengoptimalan Pengelolaan Sampah
Namun, dirinya pun mengungkapkan memang untuk target menghilangkan TPS, merupakan hal yang tidak mudah. “Kita ada lahan, masyarakat menolak. Lalu kita mencari lahan, masyarakat tidak mau menjualnya,” jelasnya.
“Sehingga kedepannya TPS-TPS di pinggir jalan ini akan tidak ada, salah satu inovasi adalah dengan surung sintak, dan mengedukasi masyarakat agat memilah sampah dari sumber,” tambahnya.
“Ini juga untuk mengejar target nasional, di Tahun 2030 sudah tidak ada TPS,” tutupnya.(jejakrekam)