Selama Ramadhan Rumah Biliar Boleh Buka Dengan Syarat

0

TERTERA dengan jelas, dalam Surat Edaran (SE) Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), bahwasanya rumah biliar yang masuk dalam kategori tempat hiburan dilarang buka selama Ramadhan.

NAMUN, ternyata hal ini membuat dampak untuk, sejumlah atlet biliar Pekan Olahraga Nasional (PON) Kalsel, yang harus absen berlatih.

Menyikapi hal itu, Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina memberikan solusi kepada rumah biliar untuk bisa tetap buka, dengan catatan sebagai sarana tempat berlatih atlet. “Solusi yang ditawarkan adalah membuka sebagian untuk atlet. Selama bulan puasa, latihan bisa dipindah ke malam hari itu juga solusi,” ucapnya, Kamis (22/4/2024).

BACA: Rumah Biliar Minta Dispensasi Buka di Ramadhan, DPRD Banjarmasin: Tak Ada Negosiasi!

Pasalnya, menurut Ibnu, kegiatan olahraga masih bisa berlangsung selama bulan Ramadhan, meski dengan keterbatasan waktu. “Sekarang kita hitung saja, berapa orang atletnya, siapa saja dan dimana dia latihan. Karena selama bulan puasa kegiatan olahraga masih bisa terlaksana,” ucapnya.

Meski demikian, pengawasan tetap dilakukan pemerintah agar biliar tidak ada yang berulah selama bulan puasa. “Kita selalu mendispensasi hal itu. Meskipun hal ini terus berulang setiap tahun,” tuturnya.

Di sisi lain, agar hal ini tidak berulang kembali tiap tahunnya. Ibnu ingin adanya revisi terkait Peraturan Daerah (Perda) yang menaungi rumah biliar ini.

Karena dikatakannya, rumah biliar ini masuk kedalam kategori hiburan. Sebagaimana dalam Perda Nomor 12 Tahun 2016, selain THM dan karaoke, serta rumah biliar juga masuk dalam kategori yang dilarang.

Ia pun lantas menyarankan, kepada para pelaku usaha untuk segeranya bisa menyampaikan aspirasi mereka. Dalam hal ini agar bisa merevisi Perda tersebut.

Bahkan hal itu, sudah disampaikan sejak tahun lalu, agar perdebatan soal operasional biliar sebagai sarana olahraga selama puasa bisa terlaksana.

“Dari dulu saya sarankan kalau menjadikan tempat biliar memang sebagai sarana olahraga, dia harus harus dikeluarkan dari hiburan. Selama itu masuk kategori hiburan selamanya akan seperti ini,” ucapnya.

BACA JUGA: Jika untuk Olahraga, Rumah Biliar Tak Boleh Ada Pemandu Berpakaian Seksi

Menurutnya, jika Perda itu belum direvisi maka perdebatan akan terus terulang tiap tahunnya. “Keluarkan biliar dari kategori hiburan, masukan dia dalam kategori olahraga,” ujarnya.

“Jika kita ingin komitmen sama-sama mengeluarkan itu, berarti dari sekarang harus dibuat langkah-langkahnya, misalnya revisi peraturan daerahnya dan lihat aturan undang-undang olahraganya,” tandasnya.

Lalu nantinya apabila, rumah biliar ini disetujui untuk dirubah kategorinya menjadi tempat olahraga. Ibnu pun menekankan agar para pelaku usaha harus taat dengan segala aturan yang telah ditetapkan. “Tidak ada lagi live musik, penjaga wanita yang berpakaian minim atau yang lainnya,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.