Kian Tahun Makin Meningkat, Faktor Ekonomi Melatar Belakangi Kasus Kekerasan

0

MENJADI salah satu kota besar dan paling padat di Kalimantan Selatan, Banjarmasin tidak luput dari kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Tercatat tiap tahun, angka kasus yang ditemukan kian meningkat.

HINGGA bulan Agustus 2023 ini dugaan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah mencapai 83 laporan, banyak hal yang melatar belakanginya, baik dari faktor internal hingga faktor lain.

“Memang kekerasan ini disebabkan faktor internal maupun faktor eksternal, baik itu dari perilaku maupun kondisi mental, dan rata-rata disebabkan oleh faktor ekonomi,” ucap M Ramadhan, Kepala Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Kamis (14/9/2023).

BACA: Pemenuhan Hak Anak di Kota Banjarmasin Terus Disosialisasikan

Dirinya juga membeberkan data kekerasan perempuan dan anak dalam lima tahun ini, di Kota Banjarmasin. Disebutkan dalam kurun waktu itu, mengalami tren peningkatan kasus di tiap tahunnya.

“Di 2019 ada 57 kasus, kemudian 2020 ada 77 kasus, lalu 2021 ada sebanyak 91 kasus, dan di Tahun 2022 dengan 156 kasus, serta di Tahun 2023 ini hingga bulan Agustus tadi sudah ada 83 kasus,” jelasnya.

Melihat semakin meningkatnya kasus kekerasan ini tiap tahunnya, dirinya mencoba melakukan berbagai upaya dan antisipasi agar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Banjarmasin bisa ditekan.

BACA JUGA: Prihatin, Akademisi ULM Tangkap Fenomena Anak Jadi ‘Pak Ogah’ di Bundaran Kayutangi

“Salah satunya adalah dengan memberikan sosialisasi edukatif dan promotif bagaimana menumbuhkan kesadaran dan pemahaman, baik di sekolah maupun di keluarga. Sehingga kekerasan dan bullying ini tidak menjadi tren yang seperti ini,” tuturnya.

“Apalagi hal ini merupakan salah satu faktor indikator dalam penilaian Kota Layak Anak (KLA), sehingga ini harus menjadi perhatian penting untuk segera bisa dibenahi,” ujarnya.

“Saat ini kita ada di kategori Nyndia, untuk menuju kategori Utama kita harus memaksimalkan untuk menurunkan angka kekerasan ini,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Fery
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.