14 C
New York
Minggu, April 20, 2025

Buy now

Pengembangan Bidang Industri Perdagangan Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

MASIH banyak sektor yang harus dibenahi, untuk mempersiapkan rencana mendukung Kota Banjarmasin sebagai gerbang ekonomi Ibu Kota Negara (IKN). Mencapai upaya tersebut, Walikota Banjarmasin buka orientasi penyusunan awal rencana pembangunan jangka panjang daerah Kota Banjarmasin untuk tahun 2025-2045, di Calamus, Rattan Inn, Kamis (14/9/2023).

DIUNGKAPKAN H Ibnu Sina, untuk menghadapi pembangunan kedepannya, Banjarmasin harus bisa menyiapkan infrastruktur yang bisa menunjang perdagangan dan jasa. “Karena mengingat aktivitas perdagangan barang dan jasa, serta juga menjadi kawasan strategis nasional, lalu kawasan perkembangan nasional, aktivitas masyarakat, dan epicentrum kegiatan ekonomi ada di Banjarmasin,” ujarnya.

Dirinya juga menekankan akan gencar dalam mendorong perkembangan insfratruktur dalam bidang perdagangan, salah satunya adalah di Pelabuhan Trisakti. “Sebab jika kita melihat, Pelabuhan Trisakti ini adalah salah satu pelabuhan terpadat untuk arus angkut muat barang jasa di Kalimantan,” ucapnya.

BACA: Kunjungi Prancis dan Swiss, Walikota Banjarmasin Perkuat Kerja Sama Industri Kreatif dan Smart City

Fokus yang harus dilakukan adalah mulai dari pengentasan kemiskinan, mempersiapkan insfratruktur yang menunjang, termasuk juga memperkuat insfratruktur dalam bidang jarang dan jasa.

“Ini semua harus secara keseluruhan, karena ini untuk perencanaan 20 tahun mendatang, bukan untuk sekedar janji 5 tahunan, jadi harus berpikir lebih luas lebih dalam dan lebih panjang,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Syauqi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kota Banjarmasin, memaparkan apa saja pencapaian pembangunan jangka panjang yang dihadapi Kota Banjarmasin dari Tahun 2005 hingga 2022.

BACA JUGA: Memantapkan Banjarmasin sebagai Kota Jasa dan Perdagangan

Selama periode itu, untuk nilai indeks pembangunan manusia (IPM) dari 71,50 menjadi 77,97 naik sebanyak 8,3 persen, lalu untuk angka pengangguran juga turun dari 7,41 persen menjadi 6,96 persen.

Kemudian pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari 4,81 persen menjadi 5,69 persen, lalu Produk domestik regional bruto (PDRB) perkapita mengalami pertumbuhan paling besar dari Rp 8,2 juta menjadi Rp 57,68 juta, atau naik sekitar 600 persen lebih.

Namun untuk angka kemiskinan mengalami peningkatan dari 2,92 persen menjadi 4,74 persen, naik sekitar 62,3 persen, dan ini ratio naik dari 0,32 menjadi 0,33.(jejakrekam)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
22,300PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles