Sempat Tertunda, KWM Kampung Ketupat Sungai Baru Ditarget Rampung pada Juli 2023

0

TUGU ikon Kampung Ketupat di Jalan Sungai Baru, tepian Sungai Martapura yang ambruk pada 7 September 2022 lalu, kini telah dibangun kembali oleh pihak pengelola.

KAMPUNG Ketupat Sungai Baru akan dilengkapi berbagai fasilitas karena telah ditetapkan oleh Pemkot Banjarmasin sebagai Kawasan Wisata Mandiri (KWM).

Sekda Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman mengungkapkan KWM Kampung Ketupat sesuai rencana awal merupakan destinasi wisata baru berbasis waterfront city.

Di atas lahan seluas 7.000 meter persegi dibangun pelbagai fasilitas oleh PT Juru Supervisi Indonesia asal Yogyakarta. Ditargetkan pada Juli 2023 ini akan dirampung pengelola, usai sempat tertunda pada Desember 2022 akibat insiden robohnya tugu ikon Kampung Ketupat diterjang angin kencang.

“Dengan adanya KWM Kampung Ketupat ini nantinya akan menambah destinasi wisata bagi warga kota. Dengan berbagai fasilitas akan menambah daya tarik kawasan Kampung Ketupat,” ucap Sekda Ikhsan Budiman kepada awak media di Banjarmasin, Jumat (16/6/2023).

BACA : Dandani Kampung Ketupat Sungai Baru Rp 6 Miliar, Walikota Ibnu Sina Ingin Cepat Selesai

Mengenai kapan dibuka dan diresmikan bagi khalayak umum, Sekda Ikhsan mengaku belum tahu persis tanggalnya. “Belum ada komunikasi dengan khusus dengan pihak pengelola, namun memang ada kemungkinan itu baru akan selesai,” kata mantan pejabat Pemkab Tanah Bumbu ini.

Menurut Ikhsan, diharapkan KWM Kampung Ketupat bisa segera rampung sehingga nantinya dapat dinikmati sebagai objek wisata baru di Banjarmasin.

BACA JUGA : Gunakan Bambu Apus dan Loksado, Konsep Arsitektur Hijau Diterapkan di Kampung Ketupat Sungai Baru

“Di Kampung Ketupat ini akan berdiri galeri, stand bagi pelaku UMKM di bawah binaan pemerintah kota. Mulai pengrajin ketupat, pertunjukan teater dan kesenian bisa berlangsung di Kampung Ketupat,” ucap Ikhsan.

Untuk diketahui, penggarapan Kampung Ketupat oleh juru.id yang juga akan menerapkan pengelolaan parkir berbasis aplikasi ini menelan dana Rp 6 miliar.

Ada 8 program prioritas yang ingin dicapai Pemkot Banjarmasin dalam penataan Kampung Ketupat. Yakni, pembangunan infrastruktur dengan mengacu rencana tata ruang dalam mendukung pengembangan wisata dan transportasi sungai dan darat bisa diakses warga tanpa kecuali.

BACA JUGA : Keberadaan Pagar Bambu Disorot Warga, Kampung Ketupat Sungai Baru Bisa Jadi Ruang Tertutup Hijau

Utamanya lagi adalah penataan kawasan pemukiman kumuh bantaran Sungai Martapura di Sungai Baru, hingga pengembangan smart city dan teknologi digital dalam pelayanan publik serta pengembangan ekonomi kreatif, termasuk penciptaan wirausaha baru (WUB) dan digitalisasi UMKM.

Hal ini juga ditopang dengan keberadaan jembatan (dermaga) apung di bawah Jembatan Dewi terkoneksi dengan kawasan Patung Bekantan di Jalan Piere Tendean.

Dermaga apung ini telah rampung digarap kontraktor pelaksana; CV Rahmat Hidayat asal Kandangan dengan pagu anggaran Rp 4,5 miliar dari pos anggaran Dinas PUPR Kota Banjarmasin tahun 2022.

BACA JUGA : Peresmian KWM Kampung Ketupat Terpaksa Ditunda, Walikota Ibnu Sina : Duit Rp 6 Miliar Itu Dari Investor!

Sebelum dibangun KWM Kampung Ketupat, Pemkot Banjarmasin telah membebaskan jalur hijau dengan membangun siring di tepian Sungai Martapura. Proyek berpagu anggaran Rp 1,6 miliar itu dikerjakan PT Harapan Baru Teknik dengan nilai kontrak Rp 1,2 miliar lebih bersumber APBD Banjarmasin tahun 2021.

Sebelumnya, Manager Pengelola Ikon Kampung Ketupat, Hendra mengakui di kawasan itu dibuat beberapa spot foto bagi pengunjung. Hal ini demi menarik minat para pengunjung agar bisa berwisata di KWM Kampung Ketupat Sungai Baru.(jejakrekam)

Penulis Ferry Oktavian
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.