NGopi Anang Rosadi Adenansi, Proyek Revitalisasi Kawasan Sekumpul, Mengapa Bermasalah?

0

ANANG Rosadi Adenansi Ngobol Pinggiran (NGopi) Akhir Pekan di jrektv Jalan Mahoni Komplek Banjar Indah, Kota Banjarmasin, 12 Juni 2022. Bertajuk “Revitalisasi Kawasan Sekumpul, Mengapa Bermasalah?” diulas secara gamblang oleh narasumber Anang Rosadi, yang dipandu Dr H Subhan Syarief, dan jangan lupa tonton di Youtube jrektv.

MENURUT Anang Rosadi Adenansi, pasti dirinya dinilai orang sebagai penghambat pembangunan. Sebab mengkritisi proyek revitalisasi wisata religi Sekumpul Martapura. “Kalau orang tak paham RAB, bisa saja saya dinilai menghambat pembangunan,” ucap mantan anggota DPRD Provinsi Kalsel ini.

Ia menilai proyek revitalisasi wisata religi Sekumpul Martapura terindikasi bermasalah. Apalagi, sebutnya, proyek tersebut telah menjadi sorotan publik, dan merupakan zonasi kebanggaan warga Kalsel dengan adanya pusara ulama berpengaruh, Abah Guru Sekumpul. “Memang awalnya saya menemukan drainase diduga bermasalah, yang dibuat dalam proyek revitalisasi ini,” tandasnya.

Temuan lainnya, soal adanya kerusakan dan diduga kualitas pedestrian buruk, diungkap Anang Rosadi Adenansi. Bahkan, guide block atau jalan pemandu bagi pengguna difabel tunanetra yang ternyata hanya dilem, bukan disemen permanen di jalur trotoar atau pedestrian.

BACA: Proyek Revitalisasi Sekumpul Disorot, Wakil Ketua V DPR RI : Jangan Kambing Hitamkan Warga Martapura

Proyek ini, jelas insinyur lulusan Univeritas Jayabaya Jakarta ini, didesain tahun jamak (multiyear) hingga awalnya dikabarkan ditaksir menelan dana Rp 200 miliar hingga Rp 250 miliar yang dibagi dalam tiga segmen atau tahapan sejak 2021, 2022 hingga 2023 mendatang

Kementerian PUPR menggarap sejak Pebruari 2021, dan menggelontorkan dana pembangunan infrastruktur pemukiman Sekumpul, Kabupaten Banjar, senilai Rp 38,2 miliar dari APBN 2021.

Dana itu ternyata bersumber dari loan (pinjaman) luar negeri untuk penggarapan segmen I  dari Jalan A Yani Martapura hingga Jembatan Irigasi, mencakup pembangunan gerbang kawasan 1 penanda skala kota, gerbang kawasan 2 (pembangunan inti kawasan). “Ya, pinjaman dana itu kan berbunga,” sebutnya lagi.

Hingga direncanakan pada 2022 dan 2022 berlanjut pada segmen II dan III meliputi penataan jalur drainase dan pedestrian, gardu multifungsi untuk pusat informasi dan sumber air bersih, pembangunan jembatan pendestrian penghubung segmen 1 dan segmen 2 dan ruang terbuka hijau (RTH) koridor irigasi untuk penataan sebagai jalur hijau dan ruang publik dan terakhir kolam retensi untuk pengendali banjir dan ruang publik.

BACA: Ribut-Ribut Proyek Revitalisasi Sekumpul, Seperti Apa Menyikapinya?

Uang Rp250 miliar tidak sedikit, ujar Anang Rosadi, sebab bisa membuat parbrik sawit dan pertanian. “Saya akan menanyakan peran Badan Perencanaan Nasional (Bappenas). Utamanya uang proyek Rp250 miliar itu,” katanya.

Paling mendasar, kata Anang, perencana, kemudian pemerintah yang bertanggung jawab. “Saya ingin menyampaikan di sini.  Kenapa memilih tempat-tempat wisata seperti ini. Ya, ini gampang dikorupsi?, karena tak ada standar,” tutur Anang Rosadi Adenansi.

Untuk itu, Anang Rosadi berharap, proyek ini tidak merusak tatanan, sesuai kaidah, apalagi sampai ada riba. “Dan mereka (warga) tidak tahu. Seandainya mereka tahu pasti akan marah. Jangan menganggap warga di sana, orang yang butuh pertolongan. Mereka orang kuat, ibadahnya kuat, ekonominya kuat, semuanya memberikan kontribusi. Sebab itu, dalam proyek revitalisasi ini jangan dimainkan,” kata Anang Rosadi Adenansi.

Subscribe dan klik jrektv di Youtube, IG, FB. Dan tontong lebih, agar lebih jelas dan paham hanya di jrektv. (jejakrekam)  

Penulis rilis jrektv

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.