Foto: Istimewa
EVENT puncak Mappanretasi di Pantai Pagatan, Kabupaten Tanah Bumbu, berakhir pada Minggu (22/5/2022). Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, suasana lain terlihat lantaran para peserta yang berhadir memakai pakaian berwarna putih yang kental dengan nuansa Islam.
BUPATI Tanah Bumbu, Zairullah Azhar, mengatakan konsep ini diusung untuk membuktikan event Mapanretasi bukanlah acara budaya yang syirik.
“Kita hanya ingin menaati peninggalan nenek moyang kita dulu. Kita tetap lestarikan namun dengan melihat perubahan zaman tetap menjaga akidah,” ujar Zairullah dalam acara tersebut.
BACA JUGA: Momentum Tablik Akbar di Even Budaya Mappanre Ri Tasi E Eratkan Kebersamaan
Puncak Mappanretasi juga dibungkus dengan menghadirkan tarian Hadrah, lalu dilanjutkan tarian adat dari beragam suku yang ada di Tanbu.
Acara juga dilanjutkan dengan proses melaut. Namun, acara dikemas dengan agenda doa selamat, makan bersama, setelah itu rombongan menuju ke pusat kuliner sebagai acara terakhir.
“Acara budaya Mappanretasi ini milik kita semua bukan milik seseorang. Makanya mari kita lestarikan bersama sama pemerintah dan warga masyarakat,” kata Bupati.
BACA JUGA: Bupati : Even Budaya Mappanre RI Tasi E Tahun Ini Digelar Berbeda
Selain itu, Bupati juga menyampaikan kepada warga masyarakat memakmurkan mesjid dan rumah tahfidz yang sudah dibangun di pemerintah di setiap desa yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Mari kita hidupkan mesjid dan rumah tahfidz, ajak anak untuk memakmurkan siang dan malam, ” kata Zairullah.
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi Pembangunan, Suparno, yang turut berhadir lebih pada menyoroti agar tetap menjaga kesehatan dengan tetap menggunakan masker saat keluar rumah.
“Kita pada saat keluar rumah, ada rasa kurang apabila kita tidak menggunakan masker, ” kata Suparno.
Oleh sebab itu, kendati ada pengumuman presiden dengan membebaskan tidak menggunakan masker. Namun kita tetap menjaga kesehatan dengan menjaga jarak dan menggunakan masker apalagi seperti acara event budaya ini. (jejakrekam)