Foto : Dok FB Ratna Sari Dewi
RASA empati itu milik siapa saja. Tak hanya dilakoni orang berpunya dan masyarakat yang memiliki panca indera lengkap. Hal ini dibuktikan kaum penyandang disabilitas, terutama tunanetra yang juga mengasah kepeduliannya terhadap sesama dengan berbagai sembako pada suasana Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah.
SELAMA ini para penyandang tunanetra kebanyakan berprofesi sebagai tukang pijat yang dipercaya berkhasiat dalam pijatan untuk kesehatan. Namun, untuk berbagi kepada sesama, bukan halangan bagi mereka.
Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Cabang Banjarmasin, M Arsyad mengatakan meski memiliki keterbatasan fisik, sebagai muslim juga ingin membahagiakan diri bersama komunitasnya.
“Kami membagikan sembako kepada anggota Pertuni Banjarmasin sebanyak 32 paket dan uang Rp 100 ribu,” ucap M Arsyad kepada jejakrekam.com, Kamis (13/6/2019).
BACA : Akses dan Pencari Keadilan bagi Penyandang Disabilitas
Aksi sosial berbagi sesama digelar Arsyad dan kawan-kawan di kediamannya, Jalan Kelayan B Tengah Gang Setia Rahman Banjarmasin.
Dia menambahkan, sembako dan uang yang dibagikan ke anggotanya didapat dari beberapa masjid yang ada di Kota Banjarmasin, di antaranya Masjid At-Taqwa, Masjid Al-Jihad dan Masjid Hasanuddin Majedi.
“Sebanyak 32 paket dan uang sebesar 100 ribu kepada anggota Pertuni itu sudah mencakup semua anggota yang ada di seluruh kecamatan yang ada di Banjarmasin. Memang, rata-rata mereka berprofesi sebagai tukang pijat,” tutur Arsyad.
BACA JUGA : PKBM Baimbai Diresmikan, Walikota Ibnu Sina : Bisa Asah Keterampilan Penyandang Disabilitas
Menurut dia, dirinya senang bersama teman yang aktif di Pertuni Banjarmasin untuk berbagi kegembiraan dalam suasana lebaran Idul Fitri 1440 Hijriyah.
“Semoga tahun depan, kami dapat laksanakan lagi dengan jumlah yang lebih besar. Sebab, bantuan itu sangat dibutuhkan bagi anggota, sehingga insan tunanetra bisa turut berbahagia,” tandasnya.(jejakrekam)