LK3 Gelar Dialog Medsos untuk Perdamaian
ASISTEN koordinator Bidang Interfaith LK3 (Lembaga Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan), Intan Kusuma mengundang puluhan anak muda untuk berdialog tentang medsos sebagai strategi gerakan anak muda dalam membangun perdamaian, di Pizza Rukun, Banjarmasin, Sabtu (4/5/2019).
NARASUMBER Asisten Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban (UKP DKAAP) Jacky Manuputi.
Jacky mengawali paparannya dengan menyampaikan pengalamannya atas konflik Ambon, yang waktu itu telah membelah masyarakat menjadi dua bagian, yaitu Islam dan Kristen. Melalui berbagai perjumpaan offline, perjumpaan langsung, dibangun dialog. Hasilnya merajut kembali ikatan antar pihak dan kemudian menjadi kuat.
Perjumpan online melalui media sosial, tidak akan mampu membangun perdamaian, tanpa ditindaklanjuti dengan perjumpaan offline. Secara kuat, ia hanya mampu menyampaikan pesan secara cepat dan masif. “Namun kita tidak boleh lengah, karena bisa dimanfaatkan untuk mengacaukan sesuatu yang sudah dibangun dengan susah payah,” katanya.
Media sosial dapat digunakan untuk klarifikasi berita bias yang disampaikan oleh media mainstream yang berpihak. Media sosial juga digunakan untuk melawan berita yang tidak benar agar orang tidak termakan berita bohong.
“Media sosial digunakan untuk mempublikasikan pesan damai. Misalnya dengan menyampaikan bahwa Ambon itu indah, damai. Berita baik disampaikan secara berantai, sehingga menjadi viral dan trend,” katanya.
Jacky juga menjelaskan pengalamannya mengadvokasi gerakan Save Aru. Perjuangan menyelamatkan lingkungan Aru. Memanfaatkan dan menggunakan berbagai potensi, mulai dari budaya, sastra, lagu, narasi lingkungan, agama dan sebagainya, dan semua digulirkan melalui media sosial. “Para artis kemudian memberikan dukungan. Karena kuatnya gerakan media sosial, perjuangan itu memenangkan Aru untuk diselamatkan,” pungkasnya.(jejakrekam)