LPJK Berdayakan SMK dalam Ciptakan Tenaga Kerja Jasa Konstruksi

0

PROGRAM sertifikasi di SMKN 5 Banjarmasin, yang dikolaborasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  dan Kementerian PUPR, dihadiri Dirjen Bina Konstruksi dan Dirjen Dikdasmen Kejuruan, digelar 13 Maret 2018. Ini bagian link and match dalam rangka penyiapan uji kompetensi keahlian di 13 SMK bidang konstruksi.

“NANTI, pencanangan kegiatan dilaksanakan di Provinsi Kalsel, melalui tatap muka pada 13 Maret 2019,” kata Komisioner Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalsel Muhsin, di Banjarmasin, Kamis (8/3/2018).

Dia menuturkan, salah satu Pilot Project LPJK Provinsi Kalsel, dan menjadi cikal bakal peningkatan SDM berbasis teknik di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). “Dari 34 Provinsi dipilih menjadi pilot project sertifikasi hanya 9 Provinsi, termasuk Kalsel,” bebernya pria berkacamata ini.

Muhsin menyebutkan, beberapa  provinsi yakni Aceh, Sumatera Selatan,  Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan. “Kegiatan ini  dapat ditularkan ke SMK se-Kalsel, dan menggandeng Disdik Kalsel untuk menerapkan pilot project (percontohan) di Indonesia dengan sinergitas dunia pendidikan agar legalitas pendidikan bisa tercapai di bidang Jasa Konstruksi. Ya,  Intinya bagi lulusan SMK bisa bekerja setelah mendapatkan legalitas,” katanya.

Senada itu, Ketua LPJK Provinsi Kalsel  Subhan Syarief mengatakan, tujuan kegiatan agar tenaga terampil luusan SMK diberdayakan di bidang jasa konstruksi. “Mereka diberikan sertifikasi dan sekaligus membantu pemerintah dalam meningkatkan 3 juta tenaga terampil,” beber mantan Ketua Intakindo Kalsel ini.

Bahkan, sambung Subhan, lulusan SMK yang terjun ke dunia kerja telah memenuhi syarat dengan berpegang kepada sertifikasi uji kompetensi. “Mereka siap pakai setelah lulus, dan menjadi tenaga yang professional dan terampil dalam pengembangan sumber daya manusia ke depan,” tuturnya.

Direncanakan,  ada164 orang yang mengikuti uji kompetensi, dan LPJK Kalsel menyiapkan infrastruktur. Dan dari jumlah tersebut, terdiri 105 juru gambar, 59 mandor konstruksi yang diuji kompetensi.“Semua telah kita rencanakan, untuk kepentingan pengembangan bidang jasa konstruksi, dalam menciptakan tenaga kerja yang andal,” imbuh Subhan Syarief. (jejakrekam)

 

Penulis Afdi Achmad
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.