2018, Akses Jalan Penghubung Kabupaten Banjar dan Tanah Bumbu Rampung

0

JALAN penghubung desa yang akan menyatukan Kabupaten Banjar dan Tanah Bumbu dipastikan selesai tahun ini.  Sehingga mulai 2018 nanti, akses antara dua kabupaten yang selama ini tertutup akan terbuka.

Saat ini, akses jalan yang dibuka sudah sepanjang 30 kilometer dari titik Desa Awang Bangkal Timur, Kecamatan Karang Intan. Korem 101 Antasari selaku pelaksana program prioritas Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor tersebut akan mengerahkan pasukan demi rampungnya pembukaan isolasi desa tersebut.

Danrem 101 Antasari Kolonel Arm M Syafei Kasno mengatakan untuk kelanjutan pengerjaan jalan tersebut sudah ada permintaan dari gubernur. “Kami melaksanakan program gubernur,”  ujarnya.

Ia mengatakan, menindaklanjuti permintaan tersebut pihaknya pun sudah mempersiapkan petugas lapangan. “Mudah-mudahan Oktober sudah selesai pekerjaan. Jika dana tersedia kami selaku pelaksana di lapangan menjamin tahun ini tembus hingga Tanah Bumbu,” tegasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Gt Syahyar menambahkan, untuk kelanjutan pekerjaan tersebut kembali dianggarkan pada anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan (APBDP). Menurut Syahyar, pada tahun ini juga antara Kabupaten Banjar dan Tanbu harus terhubung.

Sebab lanjutnya, program tersebut merupakan skala prioritas gubernur untuk membuka akses isolasi desa. “Yang dikerjakan sudah 30 kilometer, sisa 48,2 kilometer lagi maka sudah tembus. Pada tahun depan tinggal pengerasan saja,” ujarnya seraya menambahkan anggaran yang dibutuhkan untuk pekerjaan lanjutan adalah lebih dari Rp 40 miliar.

Syahyar sebagaimana pesan gubernur dalam membangun badan jalan harus terhubung atau fokus pada satu titik. Bukan loncat dari satu titik ke titik lainnya. Sebab dikatakannya, jika tidak terhubung maka masyarakat belum bisa menggunakan.

“Yang dilalui jalan ini ada 9 desa. Tapi dibelakang yang terkena jalan sangat banyak desa-desa lainnya. Masing-masing desa nanti dibangunkan lagi koridor supaya masuk ke badan jalan,” kata Syahyar.

Di sepanjang jalan penghubung tersebut, rata-rata desa masuk kategori desa tertinggal. Karena tidak ada akses jalan dan fasilitas lainnya. Syahyar menyatakan, desa tertinggal itu dalam artian terisolasi.  Padahal, lanjut dia desa di sana rata-rata punya potensi. Maka dari itu program ini untuk membuka isolasi desa.

“Untuk membuka jalan tersebut biaya yang dibutuhkan terbilang murah. Melalui kerjasama dengan TNI dalam program Karya Bhakti TNI, dana yang digelontorkan sebelumnya hanya Rp 30 miliar membuka jalan 30 kilometer,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis : Wan Marley

Editor  : Fahriza

Foto     : Wan Marley

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.