Danrem 101/Ant Tekankan Ketajaman Intelijen Babinsa

0

NALURI seorang prajurit harus terus diasah, ketika bertugas di lapangan. Pesan ini ditekankan Danrem 101 Antasari Kolonel Arm Syafei Kasno, saat berkunjung ke Kodim 1001 Amuntai, Senin (25/5/2017).

SANG komandan yang baru menjabat mengaku bahwa kakeknya merupakan keturunan Banjar tepatnya keturunan Dalam Pagar Martapura, sedangkan neneknya berasal dari Manado, Sulawesi Utara. Dengan moto dunia milik orang yang berani, Danrem 101/Ant ini menegaskan ada tiga visi-misi yang harus dikembangkan yakni resposif, solid dan berani.

Di hadapan prajurit jajaran Kodim 1001 Amuntai, perwira menengah TNI AD ini memberi paparan terkait dengan fungsi intelijen bahwa  prajurit TNI harus responsif dan tahu dengan perkembangan yang terjadi di lapangan. “Kalau ada yang terjadi di lapangan, babinsa itu harus tahu, dan langsung mencari keterangan. Naluri intelijen itu harus ada,” ujar Syafie.

Jebolan Akmil angkatan 1990 ini meminta agar prajurit TNI dan babinsa memiliki naluri yang tinggi dengan menggunakan mata dan telinga secara efektif dan terukur. Ia menyarankan idealnya di setiap kodim itu memiliki 40 intel, namun saat ini masih banyak yang kekurangan anggota.. “Untuk Korem 101/Ant akan kita terus tingkatkan anggota intelijen,” cetusnya.

Syafie juga menekankan agar babinsa selalu melaporkan perkembangan yang terjadi di lapangan dan selalu mencari tahu. “Jangan sampai ada suatu kelompok masuk di wilayah babinsa justru tidak mengetahui. Babinsa jangan masa bodoh. Dibiarkan saja, namun harus tau perkembangan yang tejadi,” kata Danrem 101/Ant ini.

Selain itu, menurut dia, babinsa jangan pura-pura tidak tahu apa yang terjadi di lapangan, karena sudah sepatutnya harus peka, kalau ada permaslahan seperti jalan berlobang dan jembatan rusak. “Babinsa harus mengajak masyarakat untuk memperbaiki. Jangan diam saja, atau masa bodoh apa yang terjadi. Babinsa harus membantu kesulitan masyarakat,” katanya.

Ia menginstruksikan agar setiap ada masalah harus diselesaikan sesuai dengan tingkatan masing-masing, baik di tingkat babinsa, koramil maupun kodim dengan menjalin kerjasama yang baik. Selain responsif, Syafie mengingatkan prajurit TNI juga harus solid, tidak ada kotak-kotak atau kubu-kubu dan semua  harus sama. “Terus TNI  harus berani, yakin dan percaya diri, tempatkan babinsa sesuai dengan tempatnya, yakni sesuai dengan pendidikanya masing-masing,” ucap Syafie.

Orang nomor satu di jajaran Korem 101/Ant juga menegaskan agar seluruh prajurit tak bermain dengan narkoba serta menjauhi beristri dua atau poligami. “Terakhir, kalau mau hidup berkah, rajin-rajinlah prajuri untuk bersedekah. Karena dari gaji 2/5 persen ada hak fakir miskin. Jangan takut miskin, karena itu sudah janji Allah SWT, siapa memberi akan dibalas dengan sepuluh kali lipat,” pungkasnya.

Pertemuan dengan Danrem 101/Antasari ini juga dihadiri Dandim 1001 Amuntai Letkol Aria Sagita Saleh beserta pejabat kodim, dan rombongan Korem Antasari, Danramil se-Kodim Amuntai-Balangan beserta seluruh prajurit dan PNS Kodim.(jejakrekam)

Penulis  : Muhammad Yusuf

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Muhammad Yusuf

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.