Dukung Pemkot Banjarmasin Larang Penggunaan Kantong Kresek di Pasar Tradisional

0

PEMKOT Banjarmasin terus berupaya menjadi pioneer kota diet plastik, misalnya dengan memberikan payung hukum melarang kantong plastik di ritel-ritel modern.

SETELAH kebijakan itu mendapatkan apresiasi positif dari tingkat nasional hingga internasional, Pemkot Banjarmasin mengujicoba kebijakan pelarangan penggunaan kantong plastik di sejumlah pasar tradisional di Banjarmasin.

Meski kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, setidaknya beleid ini diharapkan menjadi langkah strategis untuk mengurangi penggunaan plastik.

Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Matnor Ali menyambut baik langkah Pemkot Banjarmasin melarang penggunaan kantong plastik di pasar tradisional.

Meski Matnor Ali menyadari kebijakan Pemkot Banjarmasin ini, pasti menimbulkan penolakan keras dari pedagang hingga pengusaha kantong kresek.

“Ini menjadi tantangan bagi kita semua, agar niat baik dari Walikota Banjarmasin ini bisa dipahami masyarakat,” kata Matnor.

BACA : Pelarangan Kresek di Pasar Tradisional Diprotes Pedagang Kantong Plastik

Jika kebijakan pelarangan penggunaan kantong plastik di pasar tradisonal ini sukses, Matnor menantang Pemkot mengambil langkah berani untuk mengadopsi kebijakan Pemkot Denpasar, Bali, yang melarang penggunaan plastik sekali pakai dengan lebih luas lagi, baik kantong plastik maupun polysterina (styrofoam), dan sedotan plastik.

“Kita harus berusaha mengurangi penggunaan sampah plastik karena kian hari sampah plastik semakin bertambah. Kapan lagi kita mengurangi sampah plastik kalau bukan dari sekarang,” tegas politisi Partai Golkar ini.

Pegiat lingkungan dari Badan Amal Sampah Nasional (Basnas) Kalsel Muhammad Robby mengatakan, disadari atau tidak, kebijakan Pemkot Banjarmasin tersebut merugikan pedagang dan pengusaha kantong kresek karena mengurangi permintaan barang.

“Namun di sisi lain, peluang usaha juga terbuka, seperti produsen tas purun, kantong kain atau kertas yang tahan lama, hingga sedotan bambu pengganti sedotan plastik,” kata Robby.

Roby mendukung penuh kebijakan ini, sebab menurutnya, semakin hari sampah plastik menjadi perhatian serius karena tak jarang sampah plastik berakhir di lautan.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.