Krisis Pangan, Warga Bubuhan Banjar di Palu Butuh Uluran Tangan

0

GEMPA bermagnitudo 7,7 mengguncang Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9/2018) lalu. Daerah yang paling parah terdampak gempa bumi dan tsunami adalah Donggala, Palu dan Sigi. Ada ratusan jiwa yang melayang, dan kini ribuan hingga ratusan ribu warga membutuhkan bantuan.

DI ANTARA para korban bencana alam yang melanda Sulteng ini, terdapat pula ribuan warga yang tergabung dalam Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) di Palu, Sulteng.

“Untuk warga Banjar yang menjadi korban meninggal dunia akibat gempa, tercatat lebih dari 40 orang. Kalau dihitung dengan warga yang jadi korban dalam proses pencarian, lebih dari 50 orang,” ucap Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar (KKB) Sulteng di Palu, H Ardiansyah saat dikontak jejakrekam.com, Minggu (14/10/2018).

Ia menceritakan saat gempa dan tsunami yang menyapu Palu dan sekitarnya, warga keturunan Banjar di Sulteng juga merasa dampak dahsyatnya. “Paling parah dan banyak orang-orang Banjar di Palu, berada di Balaroa. Jadi, sehabis gempa dan tsunami kami kekurangan makanan, hingga satu bungkus mie instan harus dibagi tujuh orang,” kata H Ardiansyah.

Ia mencatat warga keturunan Banjar di Sulteng, terutama di Palu, tercatat sebanyak lebih dari 2.000 orang atau 600 kepala keluarga (KK). H Ardiansyah mengaku bantuan dari warga Kalsel yang diangkut KM Kunyit, telah didistribusikan ke warga yang menjadi korban, termasuk warga keturunan Banjar. Hanya saja, bantuan yang diberikan tak sebanding dengan jumlah warga yang menjadi korban bencana.

“Tapi itu belum cukup. Karena banyaknya korban yang harus dibantu. Saat ini, kami kesulitan beras, minyak goreng dan lauk. Kami berharap masyarakat Kalsel bisa membantu warga keturunan Banjar yang ada di Sulteng,” kata Ardiansyah.

Ia mengungkapkan warga KBB di Palu sangat membutuhkan donasi dan bantuan, khususnya sembako. Apalagi, saat ini sebagian berada di tempat pengungsian, sebagian lagi bermukim di rumah-rumah yang hancur bekas gempa.

“Kami sangat berharap uluran tangan warga Kalsel. Jangan kirim pakaian jadi, saat ini yang dibutuhkan adalah bahan pangan. Kalau mau membantu silakan kontak saya agar bisa tepat sasaran,” tuturnya.

Krisis pangan yang dialami warga keturunan Banjar di Palu dan sekitarnya juga diinformasi H Hanafi Arief. Dia pun berinisiatif menghimpun donasi dan bantuan kemanusiaan bagi warga, terutama keturunan Banjar di Sulteng.

“Saya prihatin mendengar kondisi dangsanak (saudara) kita yang menjadi korban gempa di Sulteng. Mereka sangat membutuhkan bantuan yang mendesak berupa beras,minyak goreng, lauk pauk dan pakaian,” ucap H Hanafi dikontak jejakrekam.com, terpisah.

Ia mengaku tak berani berspekulasi, apakah bantuan sampai atau tepat sasaran untuk korban warga Bubuhan Banjar di Sulteng. “Saya mengajak agar warga Kalsel, untuk bersedekah harta membantu saudara kita yang tertimpa musibah di sana,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.