Susu Kerbau Rawa Paminggir Belum Tergarap Baik

0

KABUPATEN Hulu Sungai Utara (HSU) yang dikelilingi rawa, memiliki berbagai unggulan. Terkhusus lagi, kerbau rawa yang dikembangkan di Kecamatan Paminggir. Tercatat, ada 10.604 ekor kerbau rawa yang menjadi andalan beberapa desa di Kabupaten HSU.

POTENSI besar kerbau rawa ini rupanya belum sejalan dengan produk yang dihasilkan dari poulasi hewan ternak yang cukup melimpah itu seperti susu kerbau. Selama ini, masyarakat HSU khususnya belum familiar dengan susu kerbau yang kaya dengan protein. Apalagi, berdasar penelitian, susu kerbau lebih unggul dan bagus bagi kesehatan dibanding susu sapi.

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten HSU, Akhmad Rijani mengungkapkan pada 1997, pernah peneliti Australia melakukan riset di Kecamatan Paminggir untik meneliti keberadaan dan pengembangan produk susu dari kerbau rawa. “Namun hingga sampai ini, kita tidak diberitahu apa hasil dari penelitian tersebut,” kata Akhmad Rijani kepada jejakrekam.com, di Amuntai, Minggu (22/10/2017).

Ia menjelaskan untuk jumlah kerbau rawa yang dimiliki Kabupaten HSU berdasarkan data mencapai 10.604 ekor. Sebenarnya, menurut dia, potensi kerbau rawa yang hanya dimanfaatkan berupa produk daging bisa lebih berkembang lagi jika memanfaatkan susu kerbau sebagai produk pangan

“Namun selama ini, kita terkendala kalau mau mengembangkan susu, karena kerbau rawa liar atau tidak jinak. Jadi sampai saat ini, belum ada arah ke sana,” ujar Rijani.

Ia mengakui Kabupaten HSU pernah terkenal dengan potensi alamnya dengan peternakan kerbau rawa di lahan basar. Namun obyek wisata kerbau rawa sampai sekarang tidak pernah lagi jalan dan berkembang. “Sebenarnya, di mana ada kandang kerbau, di bawahnya pasti banyak ikan, karena ikan memakan kotoran kerbau tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, beber Rijani lagi, untuk program peternakan sapi dan kerbau, melanjutkan program tahun sebelumnya, yakni sapi bunting (hamil), dan kerbau bunting di tahun 2018 yang terus dimaksimalkan. “Jadi, potensi kerbau rawa saat ini hanya memanfaatkan daging sebagai konsumsi, belum berkembang ke arah susu atau potensi lainnya,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis : M Yusuf

Editor   : Fahriza

Foto      : Benyamin Lakitan

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.