Terpilihnya Hj Noormiliyani di Kursi Batola 1 Bukti Kesetaraan Gender Kalsel

0

KEMENANGAN Hj Noormiliyani Aberani Sulaiman dalam merebut kursi Bupati Barito Kuala (Batola) periode 2017-2022 dalam Pilkada 2017, makin membuktikan eksistensi kaum hawa dalam perpolitikan Kalimantan Selatan tengah diperhitungkan.

FAKTANYA lagi, dalam Pemilu 2014 lalu, Hj Noormiliyani AS yang juga mantan Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan meriah suara terbesar dari semua daerah pemilihan (dapil) yang ada di Banua. Kehadiran Noormiliyani yang juga istri Bupati Batola dua periode, Hasanuddin Murad ini menjadi contoh kesetaraan politik gender di Kalimantan Selatan.

Pengamat politik FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), DR Andi Tenri Sompa menilai selama ini dunia politik di Kalimantan Selatan selalu didominasi kaum adam, baik di lembaga legislatif maupun eksekutif. Nah, fenomena terpilihnya Hj Noormiliyani ini dijadikan contoh Andi Tenri Sompa bahwa kaum perempuan juga bisa berkiprah dalam dunia politik, tanpa lagi harus memandang sekat-sekat dominasi kaum laki-laki.

“Terlepas dari kodratnya, gender laki-laki dan perempuan itu setara dalam politik. Inilah perlu pendidikan politik bagi kaum perempuan agar bisa menyejajarkan diri dengan kaum pria dalam perpolitikan di Kalimantan Selatan,” ucap Andi Tenri Sompa di Banjarmasin, Jumat (24/2/2017).

Sarjana politik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar ini mengakui kultur di masyarakat Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan selalu mengidentikkan kaum hawa itu berkaitan dengan urusan rumah tangga. Padahal, beber dia, dari sisi kodrati itu, perangkat peraturan perundang-undangan termasuk UU Pemilu dan UU Parpol mengakomodir adanya kuota 30 persen harus diisi politisi atau calon anggota legislatif perempuan.

Nah, menatap pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 mendatang di Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan (HSS), Tabalong, dan Tanah Laut, doktor politik Universitas Indonesia (UI) ini mengajak agar langkah Hj Noormiliyani bisa dijadikan patokan untuk meraih posisi puncak dalam dunia birokrasi di daerah. “Nah, Bupati Batola terpilih hasil Pilkada 2017 itu bisa menjadi contoh bahwa tak ada halangan bagi kaum perempuan untuk merebut posisi di kursi eksekutif, bukan berkutat pada dunia legislatif saja,” tutur Andi Tenri Sompa.

Menurutnya, kehadiran para politisi dan pejabat perempuan justru bisa memberi warna bagi dunai politik di Kalimantan Selatan, karena sosok kaum hawa yang lemah lembut dan mengayomi bisa menjadi contoh dalam pendekatan politik kepada pemilih.

Dari data rekapitulasi perolehan suara Pilkada Batola 2017 lalu, angka partisipasi pemilih dalam even lima tahunan itu mencapai 72,02 persen. Nah, Kecamatan Bakumpai yang menjadi basis Hj Noormiliyani AS-Rahmadian Noor merupakan daerah yang tertinggi angka partisipasi pemilihnya mencapai 81,30 persen, sedangkan Kecamatan Alalak paling rendah dari 17 kecamatan yang ada, hanya 64,09 persen. Dari total partisipasi antara laki-laki dan perempuan, ternyata lebih tinggi kaum hawa saat menyalurkan hak suaranya pada Rabu (15/2/2017) lalu.(jejakrekam)

Penulis  : Amran Nuddin

Editor    : Didi GS

Foto       : Restu

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.