Selama Hidup, KH Husni Nurin Dikenal Kokoh Pegang Prinsip

0

BELUM lengkap 55 kursi di DPRD Kalimantan Selatan, setelah satu kursi milik Partai Demokrat pasca ditinggalkan Achmad Bisung yang telah lama meninggal dunia pada Juli 2016 lalu, belum juga terisi pengganti antar waktu (PAW). Kini satu kursi wakil rakyat dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkurang satu, hingga totalnya kini tersisa hanya 53 kursi.

KABAR duka yang datang dari Rumah Banjar (sebutan untuk gedung DPRD Kalsel) datang dari RSUD Ulin Banjarmasin. Ini setelah, KH Husni Nurin dari Fraksi PKB dinyatakan telah meninggal dunia diduga akibat serangan jantung, Senin (13/3/2017).

Husni Nurin yang sebelumnya mantan anggota DPR RI serta pimpinan Pesantren Istiqomah Pekapuran Banjarmasin ini menghembuskan nafas terakhir pada pukul 11.50 Wita.

“Sebelumnya, ayah sempat mengeluhkan sakit kepala, kemudian dada beliau terasa sakit. Kemudian, langsung kami larikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Ulin Banjarmasin sekitar pukul 09.00 Wita,” ujar Ansrullah (31 tahun), putra almarhum KH Husni Nurin kepada wartawan, Senin (13/3/2017).

Sempat dirawat intensif oleh tim dokter rumah sakit terbesar di Kalimantan Selatan itu, akhirnya takdir Allah SWT berbicara lain. “Ayah saya meninggal dunia pada 57 tahun. Kami keluarga besar ikhlas dengan kepergian ayah selama-lamanya,” ucap Ansrullah, saat ditemui di rumah duka di Jalan Benua Anyar, Banjarmasin Timur.

Rasa kehilangan juga disuarakan koleganya di Fraksi PKB dan DPRD Kalsel. Wakil Ketua FPKB DPRD Kalsel, Yadizi Fauzie mengatakan selama hidupnya almarhum KH Husni Nurin sangat mendedikasikan diri dalam pengabdiannya baik di parpol maupun sebagai wakil rakyat. “Kami merasa kehilangan dengan meninggal dunianya KH Husni Nurin. Sebab, selama ini, almarhum merupakan penasihat kami, terutama dalam masalah keagamaan. Begitupula, dalam kegiatan kepartaian di PKB, beliau selalu berpesan agar tak meninggalkan ajaran agama dalam menjalani aktivitas politik,” tutur mantan Ketua KNPI Kalimantan Selatan.

Ketua Komisi IV DPRD Kalsel mengaku terkejut karena sebelumnya saat menghadiri walimah perkawinan pada Minggu (12/3/2017). Bahkan, kata Yadizi Fauzie, saat rapat yang tengah digelar di DPRD Kalsel, begitu mendengar kabar meninggalkan KH Husni Nurin, nyaris semua anggota dewan terkejut.

“Kami juga merasa kehilangan dengan kiprah beliau di DPRD Kalsel. Sebab, selama ini beliau sangat dikenal memegang prinsip keagamaan yang begitu ketat,” kata anggota Komisi IV DPRD Kalsel, Luthfi Syaifuddin dari Fraksi Gerindra ini.

Selama berkiprah di PKB, KH Husni Nurin pernah menjadi anggota DPRD Kalsel periode 2004-2009 yang menggantikan HM Rosehan Noor Bachri yang terpilih menjadi Wakil Gubernur Kalsel periode 2005-2010. Kemudian, Husni Nurin menjadi pengganti antar waktu (PAW) saat Bambang Heri Purnama (BHP) memilih mengundurkan diri karena hijrah dari PKB ke Partai Golkar.

Kini, almarhum KH Husni Nurin telah terbaring dengan tenang di alkah keluarga yang tepat berada di belakang kediamannya di Jalan Benua Anyar Banjarmasin. Ketua Yayasan Pondok Pesantren Istiqomah dan dikenal sebagai mubaligh serba bisa ini dikebumikan selepas Shalat Ashar pada Senin (13/3/2017) dengan iringan tangisan dan untaian doa dari keluarga, kolega dan handai taulan.(jejakrekam)

Penulis   : Didi GS

Foto       : Didi GS

 

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2017/03/13/selama-hidup-kh-husni-nurin-dikenal-kokoh-pegang-prinsip/

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.