Tak Dihadiri Konsultan dan Pemenang Tender, DPRD Kalsel Tunda Ekspose 3 Proyek Strategis

0

KOMISI III DPRD Kalsel menunda ekspose 3 (tiga) proyek strategis pembangunan daerah yang dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel. Ketiga proyek strategis tersebut, yakni proyek pembangunan mesjid di kawasan perkantoran Pemprov, pembangunan Tugu Nol KM, dan pembangunan Anjungan Kalsel di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

DITEMUI usai pertemuan di Aula Perwakilan Pemprov Kalsel di Jakarta, Senin (21/08/2023), Ketua Komisi III DPRD Kalsel H. Sahrujani mengungkapkan, awalnya rapat ekspose ini berjalan baik.

Namun kata dia, setelah melihat peserta ekspose kurang lengkap tanpa kehadiran kontraktor dan konsultan pemenang tender maka dirinya bersama Wakil Ketua, Sekretaris dan sebagian besar Anggota Komisi III yang lain mengusulkan untuk menunda ekspose tersebut dilain waktu.

BACA : Gelontorkan Rp 117 Miliar, Pembangunan Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari Dilanjutkan

“Karena ada beberapa pihak teknis yang hari ini berbarengan ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan, rapat akan kita lanjutkan dalam waktu yang belum ditentukan untuk membahas persoalan-persoalan teknis masalah ini,” tutur Politisi Partai Golkar tersebut.

Senada, Wakil Ketua Komisi III HM Rosehan Noor Bahri, menyatakan kekecewaannya karena Dinas PUPR tidak hadir secara menyeluruh berikut para kontraktor dan konsultan pelaksana pembangunannya.

“Ekspose inikan bagian hal-hal teknis, makanya tadi kami pertanyakan kontraktornya mana, konsultannya mana, lingkungan hidupnya mana. Karena ekspose ini salah satunya adalah mesjid, maka kalau bisa dari Kemenag juga diundang, jadi ada pertanggungjawaban kepada ummat”, ucap pria yang kerap disapa Julak Rossi ini.

BACA JUGA : Menakar Urgensi Pembangunan Tugu Nol Kilometer Bagi Kesejahteraan Banua

Meski intinya tidak menolak ketiga proyek tersebut, namun untuk pertemuan selanjutnya, kami minta kepada tim eksekutif beserta jajaran dan mitra kerjanya bisa hadir secara lengkap agar nanti bisa mengajukan pertanyaan secara detil sehingga bisa menjawab pertanyaan masyarakat secara langsung maupun melalui sosial media.

“Kalau menjawab secara lisan gampang tapi menjawab di medsos kami dihajar”, ujar mantan Wakil Gubernur Kalsel periode 2005 – 2010.

Terakhir, suami dari Aida Muslimah ini berharap, setiap kegiatan yang dianggap proyek strategis pemerintah provinsi agar sebelum penganggaran supaya diekspose terlebih dulu bersama dengan DPRD Kalsel.

“Tidak ada niat kami untuk menghalangi kegiatan yang diniatkan baik. Apalagi pembangunan di daerah yang mungkin nanti sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” pungkas Rosehan.(jejakrekam)

Penulis Humas DPRD Kalsel/Riza
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.