Ekspo JKPI Dibuka, Berbagai Kerajinan Serta Budaya Khas Berbagai Daerah Dipamerkan

0

EKSPO atau pameran sebagai rangkaian Kongres VI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Banjarmasin, akhirnya resmi dibuka, Rabu (18/9/2024).

DIGELAR di kawasan Siring Menara Pandang, ekspo diketahui melibatkan setidaknya 18 kabupaten/kota dari anggota JKPI dari seluruh Indonesia.

Dibuka resmi oleh Wakil Walikota Banjarmasin, Arifin Noor mengatakan dalam gelaran ekspo ini akan banyak budaya hingga kerajinan dari berbagai daerah yang akan ditampilkan. “Yang pasti kerajinan-kerajinan khas dari daerah tersebut,” ucapnya.

BACA: Kongres JKPI Siap Digelar Bersama Rangkaian Harjad Banjarmasin Ke-498

Arifin pun menerangkan, Banjarmasin sebagai tuan rumah tahun ini juga banyak menampilkan berbagai kerajinan dan budaya khasnya dalam stand.

Serta selama gelaran Kongres JKPI ini, Kota Banjarmasin juga siap menunjukkan budaya hingga sejarahnya pada daerah lain. “Kita Kota Budaya. Kita ada sasirangan, makan bersejarah dan tempat hingga budaya lainnya yang sarat akan sejarah,” ucapnya.

Dirinya pun melihat pada pembukaan ekspo atau pameran sebagai rangkaian dari Kongres VI JKPI di Banjarmasin, kabupaten/kota peserta lainnya tampak antusias mengikuti acara ini. Ini dari ramainya ekspo yang menampilkan budaya daerah masing-masing.

Selain adanya Ekspo JKPI ini, selama perhelatan dari 18-22 September nanti juga akan ada serangkaian acara dan kegiatan untuk memeriahkan Kongres VI JKPI di Banjarmasin.

Mulai dari Rakernas dan Seminar Internasional, Carnaval JKPI, Panggung Seni Budaya, Masterclass, Ladies Program hingga City Tour.

Potong pita penanda pembukaan Ekspo JKPI di kawasan Siring Menara Pandang, Banjarmasin, Rabu (18/9/2024).

Selebihnyanya, Arifin juga mengatakan dengan perhelatan Kongres VI JKPI ini, diharapkan bisa mendorong perekonomian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Banjarmasin.

Di sisi lain, pada perhelatan Kongres VI JKPI ini, dijelaskan Arifin Kota Banjarmasin sebagai tuan rumah bakal menonjolkan sungai-sungainya.

“Seperti nama kita, Kota Seribu Sungai. Sungai ini adalah sebagai budaya kita, baik sebagai sarana transportasi, mencari kehidupan, hingga perdagangan,” jelasnya.

“Jadi para peserta akan diajak jalan-jalan di sungai,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.