Potensi Kerawanan Politik Uang Hingga Pemungutan Suara Ulang Masih Tinggi

0

SEJUMLAH kawasan di Banjarmasin masih memiliki potensi kerawanan tinggi selama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 November mendatang.

DITERANGKAN Komisioner Bawaslu Kota Banjarmasin, Muhammad Yassar, dari 27 indeks kerawanan pemilu yang ada, 4 kategori diantaranya termasuk tinggi. Namun secara nasional, kerawanan pemilu di Kota Banjarmasin sendiri masuk dalam kategori sedang.

Dilanjutkan Yassar, beberapa indeks kerawanan yang tinggi ini antara lain adalah, adanya potensi pemungutan suara ulang. Ini sebagaimana yang terjadi pada pilkada Tahun 2020 yang lalu. “Kemudian yang (kategori) tinggi lainnya yakni kerawanan terjadinya politik uang yang masih marak,” ucapnya.

Terkait pemetaan, dimana daerah yang dinilai masih memiliki kerawanan tinggi sendiri. Yassar mengungkapkan pihaknya masih mengacu pada data pilkada maupun pemilu sebelumnya.

BACA: Bawaslu Kalsel Inventarisir Potensi Kecurangan Dan Kerawanan Pilkada

Dimana pemetaan kawasan rawan ini pun dilihat dan dinilai dari tingkat ekonomi masyarakat yang masih menengah kebawah, kemudian kawasan dengan pendidikan yang masih minim. “Daerah yang seperti itu lah yang menurut kami rawan,” tuturnya.

Hal itu sendiri dikatannya, banyak ditemui di daerah pesisir dan kawasan padat penduduk di Kota Banjarmasin. “Kalau kita sebutkan, mungkin hampir di seluruh Kota Banjarmasin ada titik-titik seperti itu,” jelasnya.

Dengan masih adanya titik dan kawasan rawan di Kota Banjarmasin ini, Yassar pun meminta masyarakat bisa turut aktif berpartisipasi mengawasi jalannya Pilkada kedepan. “Terutama dengan kerawanan politik uang,” ungkapnya.

“Ketika menemukan praktik politik uang, bisa melaporkan kepada petugas di TPS atau di atasnya, maupun langsung ke Bawaslu,” tekannya.

“Ini agar bisa kita langsung kita tindaklanjuti,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Fery Hidayat
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.