Disdik Barito Kuala Launching Buku Siap P5

0

KABUPATEN Barito Kuala akhirnya memiliki buku panduan penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dalam Kurikulum Merdeka.

BUKU berjudul ‘Siap P5 Barito Kuala Untuk SD/MI’ berbasis kearifan lokal tersebut, bahkan sudah resmi diluncurkan oleh Dinas Pendidikan Batola di Marabahan, Kamis (25/7/2024).

Buku dicetak dan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga, disusun oleh enam tenaga pendidik yang mengabdi di Bumi Selidah.

Tenaga pendidik tersebut adalah Heri Juanda (SDN Karya Tani), Shalahuddin Al Ayubi (SDN Murung Raya), Noor Maulida (SMAN 1 Marabahan), Suwarni (SMPN 4 Alalak), Indahsari Ayu Soraya (SMAN 1 Marabahan), dan Novi Heldiawati (SMPN 4 Alalak).

BACA: Kadis Pendidikan: P5 Adalah Upaya Untuk Wujudkan Pelajar Pancasila

Launching di Aula Dinas Pendidikan Batola dihadiri Penjabat Bupati Batola, yang diwakili Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Fuad Syech.

Kemudian Kepala Dinas Pendidikan, Aris Saputera, Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Sabirin, Penerbit Erlangga, serta puluhan guru di Batola.

“Apresiasi kepada Dinas Pendidikan Batola, Penerbit Erlangga, para penyusun dan pihak yang terlibat dalam penerbitan buku Siap P5 Barito Kuala,” ucap Fuad Syech dalam sesi peluncuran.

“Diharapkan buku tersebut menjadi panduan untuk siswa dalam pengembangan dan memperkuat dimensi profil Pelajar Pancasila, sekaligus mempelajari kearifan lokal,” sambungnya.

BACA JUGA: Peringatan Hardiknas 2024, Disdik Barito Kuala Serahkan Berbagai Penghargaan

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Barito Kuala, Aris Saputera, sebelum buku ini terbit, para tenaga pendidik menginterprestasi modul P5 sesuai kemampuan masing-masing. Padahal P5 sudah efektif diterapkan di Batola sejak 2023.

“Sebagai bentuk kebanggaan dan apresiasi kepada semua penulis, saya sudah menyiapkan hadiah,” ucap Aris Saputera sembari disambut tepuk tangan seluruh undangan.

“Semoga hadiah tersebut juga dapat memacu yang lain untuk membuat karya terbaik, terutama dalam pengembangan dan peningkatan pendidikan di Batola,” imbuh pria yang menjalani hari pertama sebagai Kepala Dinas Pendidikan Batola ini.

Memang apresiasi patut diberikan kepada Heri Juanda dan kawan-kawan. Pasalnya, Kabupaten Barito Kuala menjadi kabupaten/kota pertama di Kalsel yang merampungkan buku P5.

BACA LAGI: SMAN 2 Juai Gelar Kegiatan P5 Berbasis Kearifan Lokal

Sementara itu, Ahmad Marzuki selaku Kepala Cabang Penerbit Erlangga Kalimantan mengatakan, penyusunan buku P5 di Batola hampir berbarengan tiga daerah di Kalsel, yakni Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar.
“Namun akhirnya karya guru-guru di Batola yang lebih dulu selesai dan diterbitkan,” bebernya

“Artinya Batola memiliki bibit-bibit unggul penulis. Makanya kami juga mendorong insan pendidikan bisa menghasilkan karya tulis, termasuk produk yang tidak berbasis kurikulum,” sambungnya.

Dalam tahap pertama, buku yang diluncurkan diperuntukkan siswa kelas 3 dan 4. Sedangkan buku kelas 1, 2, 5 dan 6 ditargetkan rampung dalam beberapa bulan kedepan.

Secara garis besar buku Siap P5 Barito Kuala Untuk SD/MI kelas 3 dan 4 memuat materi permainan tradisional di Kalimantan Selatan.

Dalam buku kelas 3, misalnya. Siswa diajarkan ragam permainan tradisional seperti batewah, basihi, bakais/batulele dan batungkau.

Sementara buku kelas 4 memuat materi permainan tradisional balogo dari mulai mengenal, membuat peralatan bermain, memainkan, hingga membuat video pertunjukan yang disiarkan di media sosial.

P5 sendiri merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati, dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar.

Berdasarkan Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022, P5 berbentuk kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi.

Sederhananya P5 dijadikan sebagai sarana belajar yang mendorong peserta didik berperilaku kompeten, berkarakter, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Sedangkan profil Pelajar Pancasila yang hendak diwujudkan adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.