Menjaga Soliditas Partai Golkar Dalam Pilgub Kalsel

0

Oleh : Setia Budhi
Antropolog  ULM

PENDAFTARAN, penelitian dan penetapan pasangan calon dalam pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan tidak lama lagi, bulan September 2024. 

TETAPI hari ini masing-maisng calon yang akan bertarung dalam Pilkada Kalsel sudah beredar, dan sebagian sudah klaim dengan pasangan calon.

Walaupun klaim sudah disampaikan ke publik, dalam politik dan demokrasi hal itu bisa saja terjadi perubahan. Apalagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan belum secara resmi merilis dan menetapkan pasangan calon.

Dengan merujuk pada kekuatan masing-masing calon, akan dijadikan sebagai prediksi terhadap siapa yang akan memenangkan kontestasi  Pilgub Kalsel.

Dalam Pilgub 2024 saya menyebut terjadi tarikan bakal calon yang secara struktural dapat memicu konflik internal partai politik.

Klaim duet Muhidin dan Hasnuryadi misalnya, adalah gagasan A Historis, sebab Partai Golkar yang selama ini masih ada unsur kekuatan dan tidak dapat dipisahkan dengan nama besar almarhum H Sulaiman HB (Haji Leman). 

Kemungkinan keliru juga jika Hasnuryadi yang merupakan tokoh muda Partai Golkar ditarik masuk ke dalam tubuh Partai Amanat Nasional (PAN), dan bahkan ia hanya dipasangkan sebagai calon wakil gubernur.

Mengapa ini keliru? Saya berkeyakinan Hasnuryadi sendiri tidak ingin menyaksikan ‘kapal’ Partai Golkar terpecah yang selama ini dia asuh dengan berpayah-payah, dengan kerja keras berpuluh tahun mempertahankan Partai Golkar tetap sebagai mayoritas dalam perolehan suara Pemilu. 

Jika Hasnuryadi berpaling dari Partai Golkar disebabkan ada Acil Odah yang juga di usung Partai Golkar, ini akan menyebabkan semakin menganga keretakan di tubuh Partai Golkar.

Lalu bagaimana supaya soliditas Partai Golkar tetap terjaga dalam Pilgub Kalsel?

Pertama, seharusnya membaca kalkulasi Pilgub sebelumnya, yang berlangsung dua putaran, catatan itu menggambarkan bahwa kekuatan partai dalam Pilgub Kalsel tidak signifikan.

Kedua, memelihara besarnya basis dukungan suara dalam pileg dan Hasnuryadi pada Daerah Pemilihan II, termasuk di dalamnya Kota Banjarmasin.

Ketiga, tekait dengan Daerah Pemilihan II , sangat kuat kalkulasi politik jika Hasnuryadi untuk masuk dalam bursa Pilwali. 

Ini artinya, Hasnuryadi menjaga soliditas Partai Golkar dan juga sekaligus akan membuktikan menjadi orang nomor satu di Kota Banjarmasin. Ia akan lebih mantap mengambil keputusan strategis membangun kota, ketimbang menjadi calon orang nomor dua dalam pilgub.

Hasnuryadi dalam bursa calon Walikota Banjarmasin inilah yang di tunggu warga kota. Dan Ia  tetap berada dalam barisan Partai Golkar yang selama ini diasuhnya dengan kerja keras. Bravo Barito Mania.(*)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.