Keluarkan Edaran, Disdik Banjar Wajibkan Pesantren Ramadhan untuk Tingkat SMP

0

DINAS Pendidikan Kabupaten Banjar keluarkan surat edaran pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun 1444 H pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di lingkup Kabupaten Banjar.

BERDASAR surat edaran bernomor 100.3.4.4/401/Disdik tersebut, libur awal Ramadhan dimulai sejak 23 Maret – 20 April 2023. Dan siswa masuk sekolah kembali pada 27 April 2023 mendatang.

“Satuan pendidikan diwajibkan melaksanakan kegiatan pesantren Ramadhan minimal tiga hari yang jadwal pelaksanaannya ditetapkan sendiri oleh sekolah,” tulis Kepala Dinas Pendidikan, Liana Penny.

BACA : 33 Sekolah Terdampak Banjir, Disdik Kabupaten Banjar Terapkan Pembelajaran Jarak Jauh

Adapun perihal kegiatan pesantren Ramadhan dilakukan dalam bentuk praktik dan pendalaman materi keagamaan yang dibimbing oleh seluruh tenaga pendidik mata pelajaran agama Islam dengan melibatkan seluruh dewan guru dan sesuai penugasan oleh Kepala Sekolah.

“Bagi siswa, kegiatan Ramadhan dapat berupa penyampaian laporan kegiatan melalui kartu atau jurnal kegiatan selama pelaksanaan ibadah Ramadhan,” katanya.

Adapun pelaksanaan ujian sekolah pada jenjang SMP dimulai pada 8 Mei 2023. Dimana saat ujian sekolah siswa kelas VII dan VIII belajar di rumah.

BACA JUGA : Libur Sekolah Tiba, Disdik Banjarbaru Minta Satuan Pendidikan Kuatkan Karakter Anak Didik  

Jadwal pelaksanaan penilaian akhir semester genap atau akhir tahun jenjang SMP tahun ajaran 2022/2023 tanggal 12-17 Juni 2023.

Pembagian rapor kenaikan kelas pada tanggal 30 Juni 2023, dan libur semester genap tanggal 1 sampai 15 Juli 2022,” ujarnya.

Sementara itu, orang tua siswa SMPN 4 Martapura Devi berharap saat Ramadhan anak-anak tetap masuk sekolah, karena menurutnya saat dirumah pembelajaran kurang maksimal.

“Anak-anak juga memanfaatkan waktunya untuk belajar keagamaan, kalau dirumah pasti lebih banyak mainnya,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, mungkin saat Ramadhan kegiatan pembelajaran bisa dilakukan secara singkat tidak full seperti hari biasa.

“Kalau biasanya pulang jam tiga mungkin saat Ramadhan dipersingkat menjadi jam sebelas, saya selaku orangtua tidak keberatan malahan baik untuk memperbanyak keimanan pada anak,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.