Foto : Akhmad Faisal
BANK Kalsel menyambut baik pertemuan tahunan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait kondisi situasi ekonomi yang ada sekarang ini, baik regional, nasional maupun secara global.
BAGI Bank Kalsel sendiri, pertemuan ini tentunya merupakan hal yang positif. Sebab, bisa mendapatkan akses informasi terkini dan Bank kalsel akan mengambil tindak lanjut informasi yang didapat dari pertemuan ini.
“Oleh karenanya, bank kalsel akan mengambil tindak lanjut mengenai apa saja informasi yang didapat,” tegas Direktur Utama Bank kalsel Agus Syabarudin, Selasa, (4/2/ 2020).
BACA: Jaga Tubuh Agar Bugar, Bank Kalsel Gelar Fun Run Dan Zumba
Menanggapi potensi kredit macet yang menghantui perbankan, menurut Agus, dalam sebuah industri perbankan, karena kita memberikan kredit, ibarat seperti kita bermain di pantai, pasti kena air juga.
“Yang paling penting adalah bagaimana perbankan bisa melakukan mitigasi resiko terhadap potensi kredit yang ada. Secara industry NPL (Non Performing Loan) perbankan yang ada di Indonesia, bahkan kami juga wajarlah di bawah dari 5 persen,” paparnya.
Pihaknya berupaya melakukan antisipasi secara internal dengan mempersiapkan SDM yang mumpuni di bidang analisa kredit dan kita memiliki tim pemasar dan tim marketing yang juga mengetahui karakter capacity 5C yang ada di costumer. Sehingga dengan begitu, dari awal sudah dimitigasi dengan baik.
“Saat Bank kalsel dapat amanah untuk menyalurkan KUR sekitar Rp 500 milyar dan semoga bisa mencapainya. Selain target sasarannya umum, ada juga pertanian dan perdagangan,” pungkasnya.(jejakrekam)